Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Antara Bung Karno dan Teknologi 4G

27 Desember 2010   02:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:21 247 0
"..Masyarakat adil dan makmur itu janganlah diartikan di dalam arti materiil (saja), tapi juga adil dan makmur dalam arti pengetahuan dan batiniah. Malahan masyarakat adil dan makmur tidak dapat diselenggarakan tanpa ilmu pengetahuan dan batiniah". Begitulah yang diucapkan Bung Karno dalam ceramahnya di depan para mahasiswa di Pontianak, 26 Maret 1961. Pesan yang disampaikan terasa masih relevan di era informasi dan telekomunikasi saat ini.

Pada saat ini kemakmuran Indonesia yang dicita-citakan para pendahulu kita masih jauh dari kenyataan. Berdasarkan World Economic Forum (WEF) peringkat daya saing Indonesia tahun 2010-2011 berada di posisi 44 dari 144 negara. Berbagai sektor seperti infrastruktur jalan, listrik, air bersih dan kesehatan masih jauh dari yang diharapkan. Sementara kita terus berusaha meningkatkan masyarakat berilmu pengetahuan. Anggaran pendidikan diperbesar. Pemerintah memberlakukan pendidikan gratis dan wajib untuk pendidikan di tingkat dasar. Namun pendidikan tingkat menengah dan tinggi masih tertinggal.

Usaha menciptakan rakyat Indonesia yang berilmu pengetahuan memang tidak mudah. Penduduk Indonesia sangat tersebar dengan kondisi alam yang tidak selalu ramah. Pemerintah juga tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membangun gedung kampus, laboratorium, perpustakaan yang memadai. Selain itu masih ada biaya gaji untuk para dosen, biaya meningkatkan kualitas dosen dan biaya-biaya penelitian agar ilmu pengetahuan dapat berkembang di kampus-kampus. Akhirnya biaya-biaya itu dibebankan pada para siswa yang menyebabkan biaya pendidikan tinggi melonjak.  Ini tentu saja menyulitkan para orang tua yang tingkat ekonominya belum tinggi.

Permasalahan  meningkatkan kemakmuran masyarakat dengan menciptakan masyarakat berpengetahuan jadinya seperti  lingkaran setan. Masyarakat yang makmur atau masyarakat yang berpengetahuan terlebih dahulu. Keduanya menjadi sebab dan akibat dari yang lainnya. Sulit memakmurkan masyarakat tanpa ilmu pengetahuan. Begitu juga sulit menjadikan masyarakat berpengetahuan tanpa masyarakat yang makmur yang sanggup membiayai. Oleh karena itu masyarakat Indonesia memerlukan terobosan yang dapat memotong lingkaran setan itu.

Kesempatan mendapatkan terobosan muncul dengan berkembangnya  teknologi Internet. Teknologi Internet seperti membuka mata dan wawasan masyarakat akan kemajuan umat manusia di dunia. Teknologi Internet membuka hubungan ke pusat-pusat ilmu pengetahuan mengatasi keterbatasan fisik dan keterbatasan modal. Internet yang tersambung ke seluruh dunia itu sangat efisien menyalurkan berbagai informasi. Berjuta-juta halaman web mengalir ke sana ke mari termasuk ke masyarakat Indonesia. Mulai dari informasi apa yang sedang terjadi hingga informasi berbagai macam ilmu pengetahuan. Informasi yang saat ini lebih banyak disediakan oleh masyarakat negara maju. Informasi-informasi yang sangat mahal saat internet belum ada. Informasi yang susah dicari dan jika pun mengetahui sumbernya harus mendapatkannya dengan biaya mahal karena dalam bentuk buku atau bentuk tercetak lainnya sehingga membutuhkan biaya penggandaan dan biaya pengiriman.

Tersedianya teknologi internet merupakan terobosan dalam biaya dalam mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan. Namun masih ada biaya tinggi lainnya yang harus dicarikan jalan untuk menurunkannya  agar teknologi internet itu dapat dipergunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia yaitu biaya akses internet. Biaya akses internet ini terdiri dari biaya infrastuktur jaringan dan biaya peralatan pengguna.

Untuk mengakses internet, kita banyak tergantung dari infrastruktur jaringan telekomunikasi yang tersedia. Pada awal perkembangannya teknologi internet, pengakses internet membutuhkan kabel telepon rumah untuk menghubungi penyedia jasa internet. Namun perkembangan pemasangan kabel telepon ini sangat lambat karena biaya menggelar kabel telepon yang mahal.  Kini teknologi telekomunikasi sudah lebih maju menggunakan teknologi seluler.  Tidak lagi menggunakan kabel telepon ke rumah-rumah tetapi menggunakan frekuensi radio.  Lebih murah dan sangat fleksibel karena pengguna telepon bisa berada di mana saja.

Di Indonesia penetrasi teknologi komunikasi seluler sangat luar biasa. Kini teknologi telepon seluler dapat menjangkau ke pelosok-pelosok tanah air sehingga dapat menjangkau sekitar 90% wilayah berpenduduk. Penetrasi teknologi komunikasi membuka daerah-daerah terisolir. Sesuatu yang membutuhkan modal besar dan waktu lama jika harus menggunakan telepon kabel. Biaya menggunakan telepon seluler juga semakin murah hingga menjadikan telepon seluler sudah menjadi bagian kehidupan seluruh masyarakat.

Beruntunglah teknologi terus berkembang. Sehingga jaringan seluler tidak hanya menyediakan saluran suara saja tetapi sudah bisa menyalurkan data juga. Teknologi komunikasi kini telah mencapai generasi ke -4 (4G). Dari segi teknologinya, teknologi ini menyatukan saluran suara pada saluran data sehingga semakin efisien. Saluran datanya yang sangat lebar memungkinkan informasi dari jaringan internet seperti video pelatihan, gambar rancang bangun, video berita terkini dan sebagainya dapat mengalir dengan cepat. Jangkauan telekomunikasi  4G yang luas pada jaringan seluler pada akhirnya juga menyediakan akses internet bergerak hingga ke pelosok-pelosok tanah air.

Harga teknologi 4G memang masih mahal. Tetapi dengan penggunaan fasilitas menara telekomunikasi yang ada serta potensi pengguna yang sangat besar menyebabkan biaya infrastuktur jaringan internet per pengguna bisa murah. Potensi  pengguna yang besar itu bisa terwujud jika harga perangkat akses internet seperti netbook atau e-book reader dan sebagainya bisa terjangkau masyarakat. Dan itu bisa terjadi seperti halnya perangkat telepon seluler yang semakin murah.

Perkembangan teknologi telah memberikan kita kesempatan dan tantangan untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Perkembangan teknologi 4G memungkinkan kita bangsa Indonesia menciptakan masyarakat berpengetahuan seperti yang diharapkan kita semua secara lebih cepat dan efisien.  Jika ini semua terjadi maka apa yang kita cita-citakan dan disampaikan Bung Karno kepada para mahasiswa di Pontianak  50 tahun yang lalu mengenai masyarakat adil makmur berdasarkan ilmu pengetahuan, dapat segera terwujud.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun