Lelucon yang terlontar, jika tidak dianggap seperti mbok jamu, dianggap seperti ibu-ibu pejabat. Karena merekalah yang masih terlihat konsisten mengenakan kain dan kebaya. Si mbok jamu memang mengenakannya sebagai busana sehari-hari, mengikuti tradisi yang sudah turun temurun. Sedangkan ibu-ibu pejabat itu karena tuntutan tugas. Baik si ibu itu memang pejabat yang memiliki jabatan. Atau sebagai pendamping suami yang mungkin seorang pejabat.
KEMBALI KE ARTIKEL