Standar kecantikan di dunia ini begitu beragam, serta tidak dapat dilepaskan begitu saja dari konstruksi media yang disampaikan melalui berbagai media. Di Indonesia, standar kecantikan pada awalnya mengikuti standar yang telah ditetapkan oleh para penjajah, yang ditunjukkan dengan kulit putih. Sejak abad ke-20, berbagai produk kecantikan seperti sabun wajah mengiklankan produknya dengan menampilkan wajah yang dipandang "cantik" oleh khalayak, seperti yang termuat di majalah Bintang Hindie (1928), de Huisvrouw in Indie (1937), serta Djawa Baroe (1943).
KEMBALI KE ARTIKEL