Konsep Dasar Teori Attachment
Teori attachment berfokus pada hubungan emosional yang terbentuk antara anak dan pengasuh utama, biasanya ibu. Bowlby, yang dianggap sebagai pelopor teori ini, berargumen bahwa attachment adalah kebutuhan biologis yang penting bagi kelangsungan hidup anak. Ia percaya bahwa anak-anak dilahirkan dengan naluri untuk mencari kedekatan dengan pengasuh mereka sebagai cara untuk mendapatkan perlindungan dan dukungan.
Bowlby mengemukakan bahwa attachment memiliki beberapa fungsi penting:
1.Keamanan Emosional: Attachment memberikan rasa aman bagi anak, yang memungkinkan mereka untuk menjelajahi lingkungan mereka dengan percaya diri. Ketika anak merasa aman, mereka lebih mungkin untuk belajar dan berinteraksi dengan orang lain.
2.Regulasi Emosi: Hubungan yang aman dengan pengasuh membantu anak belajar bagaimana mengelola emosi mereka. Pengasuh yang responsif dapat membantu anak memahami dan mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang sehat.
3.Model untuk Hubungan Masa Depan: Pengalaman awal dalam hubungan attachment membentuk pola hubungan yang akan dibawa anak ke dalam hubungan di masa depan. Anak-anak yang memiliki pengalaman attachment yang positif cenderung mengembangkan hubungan yang sehat dan stabil di kemudian hari.
John Bowlby: Pelopor Teori Attachment
John Bowlby (1907-1990) adalah seorang psikiater dan psikoanalis Inggris yang dikenal sebagai pelopor teori attachment. Ia mengembangkan teori ini berdasarkan pengamatannya terhadap anak-anak yang terpisah dari orang tua mereka selama Perang Dunia II. Bowlby berargumen bahwa kehilangan atau pemisahan dari pengasuh utama dapat memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan emosional anak.
Bowlby mengemukakan bahwa attachment terbentuk melalui interaksi antara anak dan pengasuh. Ia mengidentifikasi empat fase dalam perkembangan attachment:
1.Fase Pra-Attachment (0-2 bulan): Pada tahap ini, bayi menunjukkan respons yang tidak terarah terhadap pengasuh. Mereka tidak memiliki preferensi khusus terhadap satu orang.
2.Fase Attachment yang Muncul (2-6 bulan): Bayi mulai menunjukkan preferensi terhadap pengasuh utama dan merasa lebih nyaman ketika berada di dekat mereka.
3.Fase Attachment yang Jelas (6-24 bulan): Pada tahap ini, anak mulai menunjukkan kecemasan ketika terpisah dari pengasuh utama. Mereka juga mulai mengembangkan keterikatan yang lebih kuat dan menunjukkan perilaku pencarian ketika pengasuh tidak ada.
4.Fase Pembentukan Hubungan (24 bulan ke atas): Anak mulai memahami bahwa pengasuh mereka memiliki kebutuhan dan perasaan sendiri. Mereka belajar untuk berinteraksi dengan pengasuh dan orang lain dengan cara yang lebih kompleks.
Mary Ainsworth: Penelitian dan Klasifikasi Attachment
Mary Ainsworth (1913-1999) adalah seorang psikolog yang bekerja dengan Bowlby dan mengembangkan metode penelitian untuk menguji teori attachment. Salah satu kontribusi terpenting Ainsworth adalah pengembangan "Strange Situation," sebuah prosedur yang dirancang untuk mengamati perilaku anak dalam situasi yang melibatkan pemisahan dan reuni dengan pengasuh.
Dalam penelitiannya, Ainsworth mengidentifikasi tiga pola attachment yang berbeda:
1.Attachment Aman: Anak-anak dengan pola attachment ini merasa nyaman menjelajahi lingkungan mereka ketika pengasuh ada di dekatnya. Mereka menunjukkan kecemasan yang moderat ketika pengasuh pergi, tetapi merasa senang dan nyaman saat pengasuh kembali. Pola ini menunjukkan bahwa pengasuh responsif dan konsisten dalam memenuhi kebutuhan anak.
2.Attachment Tidak Aman (Menghindar): Anak-anak dengan pola ini cenderung menghindari pengasuh dan tidak menunjukkan banyak emosi ketika pengasuh pergi atau kembali. Mereka mungkin merasa tidak nyaman dengan kedekatan emosional dan cenderung mengandalkan diri sendiri. Pola ini sering kali terjadi ketika pengasuh tidak responsif atau mengabaikan kebutuhan anak.
3.Attachment Tidak Aman (Ambivalen): Anak-anak dengan pola ini menunjukkan kecemasan yang tinggi ketika pengasuh pergi dan sulit untuk menenangkan diri ketika pengasuh kembali. Mereka mungkin menunjukkan perilaku yang bertentangan, seperti mencari kedekatan tetapi juga menolak pengasuh.