Dengan penguasaan diri maka kita tidak akan menjadi pribadi yang demikian mudah tersulut ketika ada provokasi, dengan penguasaan diri kita dapat menyalurkan rasa amarah, kebencian, simpati, empati dengan jalur yang benar dan tepat pada sasarannya. Dengan kata lain ketika kita melangkah maka kita akan ikut sebagai ruh atau jiwa dari arah/ gerakan tersebut bukan hanya sekedar simpatisan atau figuran yang akan cepat berlalu dari benak orang banyak. Penguasaan diri menjadi modal dasar dalam "menguasai" banyak orang. Saya memakai tanda kutip dalam artian Anda tidak sepenuhnya menguasai mereka (lingkungan Anda) tetapi bahwa setiap gerak dan ucapan Anda akan menjadi perhatian dari mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL