Seperti mendapat sebuah kejutan dengan hadirnya karya Ayu Permata berjudul Senandika. Ayu yang dikenal sebagai salah satu vokalis grup musik Arunika, kali ini mengeluarkan karya dengan format sebagai seorang penyanyi solo. Senandika, ia memilih judul itu sebagaimana kata “senandika” memiliki arti berbicara kepada diri sendiri. Karya yang diproduksi di bawah naungan Galeri Arunika ini memiliki respon positif bagi para penikmat musik. Pasalnya, Senandika merupakan karya baru dan berbeda dari kebanyakan musik mainstream yang berseliweran di kuping kita, dimana ia memadukan konsep healing song serta sentuhan idiom musik tradisi yang menjadi kekuatan tersendiri bagi lagu tersebut. Apabila kita bedah karya Senandika secara mendalam, mungkin kita akan mendapatkan dua fase emosional yang berbeda. Dinamika yang dibangun di awal lagu membawa kita kepada suasana relaksasi, ketenangan, dan keindahan. Saat memasuki bagian tengah lagu, kita seperti diajak menumpahkan emosi, bagai ungkapan hati yang berkecamuk melawan pikiran sendiri yang kadang harus dikalahkan dengan diri sendiri. Jika kita melihat suasana yang dibangun dalam lagu Senandika, sangat relate dengan seseorang yang ingin keluar dari kekacauan pikiran dan perjuangannya sendiri. Mengutip deskripsi yang disampaikan Ayu Permata bahwa;
“Senandika adalah single Ayu Permata, sebagai bagian dari proyek solo pertamanya. Sama seperti arti kata senandika, lagu ini menggambarkan seseorang yang terlalu banyak berpikir dan bergumul dengan pikirannya sendiri. Lagu ini hadir dengan suasana meditatif dan tradisional dengan vokal berlapis menambah kekayaan komposisi ini.”
KEMBALI KE ARTIKEL