Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyaknya artikel, video, atau testimonial yang menggugah minat masyarakat, terutama kalangan mahasiswa dan pekerja, untuk memilih karir sebagai Data Analyst. Daya tarik gaji yang menjanjikan, fleksibilitas kerja, dan peluang karir yang luas menjadi faktor utama yang menarik perhatian. Namun, disadari pula bahwa popularitas profesi ini telah menciptakan sebuah tren baru. Banyaknya bootcamp, kursus, bahkan program studi di perguruan tinggi yang khusus membuka kelas untuk analisis data menunjukkan lonjakan minat yang signifikan. Namun, kesenjangan antara jumlah tenaga kerja yang tersedia dan permintaan dari industri di Indonesia menjadi tantangan tersendiri dalam mencari pekerjaan sebagai seorang analis data.
Tidak hanya itu, selain pertumbuhan organik permintaan akan analis data di berbagai industri yang tidak diimbangi dengan peningkatan pasokan yang dihasilkan oleh institusi pendidikan seperti bootcamp, kita juga menghadapi fenomena yang dikenal sebagai "tech winter". Fenomena ini merujuk pada periode ketika aktivitas startup teknologi mengalami penurunan drastis karena menurunnya minat investor terhadap startup berbasis teknologi. Hal ini telah melanda secara global, termasuk di Indonesia. Maka dari itu, penting untuk memahami makna dari fenomena tech winter ini dan mencari solusi bagaimana mengatasi tantangan yang dihadapi. Mari kita bahas lebih lanjut.