"Kapan kau memberi jawaban? Tiga minggu yang kau minta telah lewat. Jawablah!" pintamu sore ini.
Aku hanya menunduk, tak berkata apa-apa. Kudengar denting gelas beradu dengan sendok cukup keras. Engkau berkali-kali mengaduk es jeruk yang tinggal separuh. Jari telunjuk kirimu mengetuk-ngetuk meja, kadang pelan kadang cepat tanpa irama yang jelas.
"Nik, lihat aku!" bentakmu.Â