Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Teladan Ibu

22 Desember 2021   08:48 Diperbarui: 22 Desember 2021   08:55 65 4
"Ibu, tak satu pun memandang kita," keluh kuntum kuncup.

Ibu yang merekah merah menjawab dengan senyum.

"Hanya kumbang datang dengan sayap berdengung, hanya kupu-kupu bertumpu dari satu gerumbul ke gerumbul berikut," keluh kuntum kuncup berlanjut.

"Untuk merekalah kita hidup, anakku. Kita yang memastikan kumbang dapat tetap terbang dengan riang. Kita yang memastikan kupu-kupu mendapat madu," jawab ibu bunga merah.

"Tapi kami ingin berguna bagi manusia. Tampaknya mereka mampu segala," protes kuntum kuncup.

"Oh, anak-anakku... Mereka yang mampu segala tak sanggup hidup tanpa kumbang dan kupu-kupu. Tanpa kita, yang tak dipandang ini, mereka tak mampu bertahan," ibu bunga merah menjawab lembut.

Kumbang mungil memanggil kuntum kuncup, mengajaknya memandang langit. Langit biru berhias awan putih.

Kupu-kupu mendekat perlahan, mengusap kuntum kuncup dengan sayap lembutnya.

Mentari bersinar hangat. Angin berhembus lembut. Senyum ibu bunga merah merekah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun