Sebagaimana disampaikan oleh  Kepala BPH Migas, Fanshurullah Assa bahwa program BBM Satu Harga terus menunjukkan kemajuan dengan semakin bertambahnya titik penyalur yang sudah terbangun dan beroperasi mencapai 131 titik, melebihi target 130 titik.
BBM satu harga dilaksanakan lembaga penyalur yang tersebar di 131 Kecamatan, 90 Kabupaten, dan 26 Provinsi. Rinciannya, tersebar di 29 penyalur di Pulau Sumatera, 33 penyalur di Pulau Kalimantan, 14 penyalur di Pulau Sulawesi, 11 penyalur di Pulau Maluku dan Maluku Utara.
Kemudian, ada 26 penyalur di Pulau Papua dan Papua Barat, 14 penyalur di Pulau NTB dan NTT, 1 penyalur di Pulau Bali, dan 3 penyalur di Pulau Jawa dan Madura.
Realisasi Program BBM Satu Harga di tahun 2018 ini diproyeksikan dapat menjangkau sebanyak 421.955 Keluarga. Hal ini artinya BBM Satu Harga dapat dinikmati oleh kurang lebih 2 juta warga atau penduduk Indonesia di berbagai wilayah 3T.
Tahun 2019 mendatang, pemerintah ditargetkan akan menyelesaikan sisa 29 titik penyaluran, agar terpenuhi target 160 titik. Kehadiran titik penyalur BBM Satu Harga di wilayah 3T itu telah terbukti membawa dampak positif bagi masyarakat setempat.
Implementasi program tersebut telah membuat harga barang pokok menjadi lebih stabil. Kebijakan ini juga menjadi bukti bahwa pemerintah bertindak nyata dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kita berharap ke depan, semakin banyak rakyat dan daerah yang mendapatkan harga BBM dan komoditas lainnya yang sama. Ini adalah contoh kecil dari pemerataan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.