Bait-bait puisi .
Lebih dari berjuta kata ku rangkai, yang entah pada siapa semua itu ingin ku sampai.
Aku meracau,
di setiap hari mengisi sepi.
Hampa ku rasa,
tiada siapapun ku cinta.
Yang ku ingin telah pergi, dengan bahagianya.
Jika ada yang bertanya,
Siapa yang kau tuju dalam puisimu?
Dalam syair indahmu?
Kan ku jawab lantang :
Mengapa kau bertanya pada orang yang telah kehilangan separuh jiwanya?
Mengapa kau seolah peduli padahal sang empunya jelas menderita.
Jika masih tak percaya, lihatlah aku.
Sorot mata ku. hati terdalamku. Â
Ada kah disana? Â
Tidak bukan?
Hanya, -- kekosongan-- 'tidak ditemukan' .