Sungai Jangkok merupakan salah satu sungai terbesar dan terpenting di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang mengalir melalui sejumlah wilayah strategis, termasuk Ampenan, salah satu kawasan bersejarah di Kota Mataram. Sungai ini memiliki sumber air yang berasal dari kawasan pegunungan Rinjani, gunung tertinggi kedua di Indonesia, yang dikenal sebagai pusat cadangan air utama di Pulau Lombok. Dengan panjang aliran yang mencakup berbagai desa dan kecamatan, Sungai Jangkok menjadi urat nadi bagi aktivitas ekonomi, ekologi, dan sosial masyarakat sekitar.
Fungsi utama Sungai Jangkok mencakup berbagai aspek. Secara ekologis, sungai ini menyediakan pasokan air bagi kebutuhan domestik dan irigasi pertanian yang menopang aktivitas agraris masyarakat Lombok. Secara sosial dan budaya, sungai ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat, yang sering memanfaatkan sungai untuk berbagai aktivitas sehari-hari seperti mencuci, mandi, hingga sumber mata pencaharian melalui sektor perikanan tradisional. Di kawasan Ampenan, yang dikenal sebagai pelabuhan tua dan pusat perdagangan bersejarah, Sungai Jangkok juga berkontribusi terhadap perkembangan wilayah dari masa kolonial hingga era modern.
Namun, Sungai Jangkok saat ini menghadapi berbagai tantangan yang mengancam keberlanjutannya. Peningkatan jumlah penduduk, pembangunan infrastruktur, dan aktivitas domestik seringkali menyebabkan pencemaran air sungai. Limbah rumah tangga, sampah plastik, serta sedimentasi dari aktivitas di hulu menjadi masalah serius yang mengancam kualitas air dan ekosistem sungai. Selain itu, alih fungsi lahan di sekitar daerah aliran sungai (DAS) juga meningkatkan risiko bencana banjir pada musim hujan.
Melihat peran strategisnya, upaya perlindungan dan pengelolaan Sungai Jangkok harus menjadi prioritas bersama. Diperlukan langkah-langkah konkret seperti edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan sungai, pengelolaan limbah yang lebih baik, hingga pelestarian hutan di wilayah hulu sungai. Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya, Sungai Jangkok diharapkan dapat tetap menjadi sumber kehidupan yang berkelanjutan bagi generasi sekarang dan masa depan.