Mohon tunggu...
KOMENTAR
Trip Pilihan

Shalat Jumat di Blue Mosque Istanbul-Turki

18 November 2023   09:22 Diperbarui: 18 November 2023   12:34 405 3
Jadwal shalat pada hari Jumat kemarin menunjukan bahwa Shubuh di Istanbul-Turki adalah pukul 06.15 dan Dzuhur atau Jumat adalah pukul 12.56. Sekitar lebih lambat 1 jam dibanding Indonesia.

Karena akan pergi ke ke Sultan Memet street di Distrik Fatih tempat Haghia Sophia dan Blue Mosque berada, temen-temen mengingatkan bahwa Shalat Jumat di kedua masjid tersebut bisa sangat padat. Karena itu lebih baik untuk datang lebih cepat bila ingin mendapat tempat nyaman di dalam Masjid.

Mendapat peringatan itu, langsung teringat kepada kepada peringatan teman waktu Ramadhan di Masjidil Haram. Bahwa bila ingin berbuka puasa dan duduk di bagian dalam Masjidil Haram, jangan telat datang ke Masjid. Karena pada bulan puasa Masjid akan sangat padat.

Ketika itu kami sudah datang satu jam sebelum Adzan Maghrib. Tapi ternyata masih telat. Kami bukan hanya tidak bisa masuk Masjid, bahkan masuk area masjid saja sudah susah.

Namun kami keliru membandingkan Blue Mosque dengan Masjidil Haram. Keduanya memang sama-sama populer. Namun Masjidil Haram bukan hanya terletak di tanah suci, tapi Masjid yang keberadaannya disebut langsung Al-Quran dan disinggung Nabi.

Orang mendatangi Masjidil Haram bukan hanya ingin melihat dan merasakan shalat didalamnya, tapi jauh lebih dari itu.

Karena itu ketika satu jam sebelum Shalat Jumat sampai di Blue Mosque, kami masih bisa masuk dan duduk di bagian dalam Masjid. Meskipun Masjid sudah mulai terlihat padat. Terlihat Jamaah sudah mulai berkumpul dan Blue Mosque bagian dalam menyisakan sekitar sepertiga ruang kosong lagi.

Sambal menunggu Khutbah Jumat dimulai kami coba melihat-lihat sekilas ruang dalam Masjid ini. Paling depan, seperti biasa terlihat tempat untuk Imam Shalat Jamaah. Sebuah rongga kecil dilengkapi dengan standing mic.

Sementara tempat untuk Khatib Jumat tidak berbentuk mimbar seperti di Indonesia. Terletak agak jauh kesamping. Bentuknya adalah anak tangga dengan pembatas di kiri dan kanan. Sekitar 30-an anak tangga beralas karpet merah dan atap tembok yang berbentuk kerucut seperti topi orang Turki.

Diatas Masjid, terlihat lafadz Allah dan Nabi Muhammad. Ditulis dengan kaligrafi yang indah. seperti Masjid-masjid di Indonesia. Namun berbeda dengan Indonesia, di Masjid ini juga dituliskan juga nama empat Khulafaur Rasyidin beserta Imam Hasan dan Husein. Berturut-turut setelah lafadz Allah dan Nabi Muhammad.

Agak jauh dari tempat Imam memimpin Shalat Jamaah, terlihat sebuah bangunan bertingkat. Beberapa Jamaah sudah duduk disana. Terlihat juga sebuah standing mic.

Kami menduga pastilah mic itu yang akan dipakai untuk adzan dan iqomah. Karena ketika Shubuh tadi Shalat di salah satu Masjid di Besiktas, terlihat bila tempat Adzan di Masjid di Turki bukan di mimbar atau tempat Imam Shalat Jamaah seperti Indonesia. Mic untuk Adzan terletak di belakang.

Ketika sedang melihat-lihat arsitektur Masjid itulah terdengar suara orang berbicara. Mengucapkan ayat-ayat Allah yang mengajak Jamaah beriman dan berbuat kebaikan. Ucapan lainnya tidak bisa difahami karena memakai bahasa Turki.

Awalnya kami kebingungan darimana sumber suara tersebut. Karena tempat Imam, kosong. Tidak ada orang yang berdiri dan berbicara. Namun ketika kami menolah ke arah jam 10, terlihat ada mimbar dan seorang tua duduk di mimbar tersebut berbicara.

Karena beliau menyampaikan ayat-ayat Al-Quran dan ceramah seperti seorang Khatib Jumat, kami menyangka bahwa khutbah Jumat sudah dimulai dan beliau adalah Khatibnya. Pada waktu itu mulai kening mulai berkerut dan juga tersenyum sendiri.

Kening berkerut karena bingung. Apakah memang waktu Shalat Jumat di Blue Mosque berbeda dengan masjid lain. Khatib sudah mulai khutbah satu jam sebelum waktu shalat Jumat.

Di satu sisi juga tersenyum. Baru kali ini Khatib Jumat ada disamping arah Jam 10 bukan di arah jam 12. Jadi meski kita duduk menghadap kiblat, tapi kepala kita miring memperhatikan Khatib.

Lama berselang, kami curiga bila yang sedang berbicara itu bukan sedang Khutbah Jumat. Beliau sepertinya sedang memanfaatkan waktu memasuki Shalat Jumat dengan khutbah. Mengajak dan mengingatkan Jamaah yang sudah hadir kepada kebaikan.

Kecurigaan bertambah ketika memperhatikan tempat mimbar masjid. Terlihat ada seseorang berpakain khusus yang berbeda dengan yang lain. Beliau duduk persis didepan tangga tempat Khatib Jumat menyampaikan khutbahnya.  

Ketika terdengar suara adzan dari luar masjid (Sepertinya dari arah Masjid Haghia Sophia yang berdekatan), kecurigaan terjawab. Khutbah Jumat belum dimulai. Karena setelah itu, muadzin mulai mengumandangkan Adzan. Lalu orang yang kami perkirakan sebagai Khatib, terlihat bersiap-siap dan Jamaah berdiri untuk melaksanakan shalat sunnah.

Setelah itu, Khatib mulai menaiki tangga tempat dia berdiri. Anak tangga dinaiki dengan hati-hati. Seperti Paskibra yang menaiki anak tangga untuk mengambil bendera dari Presiden. Khatib menaiki tangga satu persatu dengan khidmat. Setiap anak tangga yang dinaiki, selalu dimulai dengan kaki kanan.

Usai mengikuti shalat Jumat di Blue Mosque ini, jadi bertanya-tanya. Apakah seperti ini pelaksanaan Shalat Jumat di masjid Turki secara keumuman?

Bila di Indonesia ada pengurus Masjid yang berdiri dan menyampaikan laporan keuangan serta berbagai pengumuman lainnya sebelum Khatib Jumat khutbah, maka di Turki ada seorang penceramah yang ceramah sebelum Khatib Jumat khutbah. Waktu cermahnya bisa sampai satu jam. Mengalahkan waktunya Khatib khutbah.

Sayangnya kami belum mengerti bahasa Turki. Sehingga tidak mengerti apa yang disampaikan Khatib. Karena di beberapa negara, materi Khutbah Jumat nya pun berbeda-beda. Ada negara yang Khutbah Jumatnya seragam menyampaikan nasionalisme, ada juga yang seragam mensosialisasikan agenda pemerintah. Ada juga Khutbah Jumat yang menyampaikan suara publik seperti di Indonesia.

Istanbul, 18-Nov-23

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun