Kalau menurut situs mayoclinic, Tourette (too-RET) syndrome adalah : a disorder that involves repetitive movements or unwanted sounds (tics) that can't be easily controlled. For instance, you might repeatedly blink your eyes, shrug your shoulders or blurt out unusual sounds or offensive words.
Jadi kalau ada orang bersuara atau menggerakan salah satu anggota tubuhnya berulang-ulang tanpa bisa dia kendalikan, maka kemungkinan dia mengalami Tourette syndrome. Syaraf-syaraf dalam tubuhnya tidak bisa mengontrol gerakan tubuhnya. Meski sudah ada treatment untuk menanganinya, tapi penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Ini syndrome yang jarang dialami orang. Di Indonesia katanya 150 ribu kasus dalam setahun.
Secara medis, Tourette syndrome tidak menjijikan dan mengurangi vitalitas fisik. Karena tidak ada luka ataupun serangan terhadap jaringan organ tubuh. Tidak juga menular sehingga menimbulkan wabah seperti virus corona. Karena Tourette Syndrome adalah penyakit bawaan dari lahir.
Tapi Syndrome ini sangat mengganggu kehidupan sosial pengidapnya. Orang yang menderita Syndrome ini, tidak hanya akan mendapat cibiran dari sekelilingnya, tapi juga akan dianggap menganggu kehidupan sosial. Orang pasti akan menyingkirkannya dalam kehidupan sosial. Teman, adik, dan orang tua, akan malu kalau berjalan bersama pengidap Tourette Syndrome.
Bayangkanlah anak SD pengidap Tourette Syndrome. Dia pasti bukan hanya akan menjadi bahan olok-olok teman-temannya, tapi juga akan dianggap sebagai penganggu proses belajar mengajar. Ketika dalam ujian butuh keheningan, dia malah mengeluarkan suara yang menganggu suasana ujian.