Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie Pilihan

Cita Rasa dalam Sepotong Tahu Abiantubuh

25 Januari 2014   16:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:28 882 4
Tak elok rasanya bila bepergian dan pulang tanpa menenteng oleh-oleh. Sudah menjadi tradisi yang melekat erat bagi warga Indonesia untuk membawa sedikit buah tangan bila bepergian ke manapun. Itu pula yang telah merasuk dalam diri. Bentuk buah tangan tidak selalu harus wah, yang penting khas daerah yang kita kunjungi. Terkadang karena keterbatasan waktu, di sela-sela jadwal yang sulit, membeli buah tangan di bandara pun jadilah. Yang penting ada sesuatu yang dapat dibawa pulang. Kunjungan ke Pulau Lombok, khususnya ke Kota Mataram bukan yang pertama kali dilakukan, sudah berkali-kali. Kunjungan terakhir ke sana, sempat bingung juga, “Mau bawa oleh-oleh apa ya? Sepertinya kain Lombok sudah ada, mutiara juga sudah ada, kerajinan khas Lombok sudah dari kunjungan sebelumnya. Jeli rumput laut, anak-anak tidak begitu menyukainya. Terasi khas Lombok pun sudah dan hingga saat ini masih bersisa. Telur asin? Gak deh… Ayam taliwang… Ah, kok itu melulu? Apa lagi ya…?” Seorang teman dari Bali mengajukan ide, “Sudah pernah makan tahu Abiantubuh belum? Enak lho…”. Tahu Abiantubuh? Tahu jenis apa itu? Rasanya baru dengar. Ternyata, selain ayam taliwang, kangkung, telur asin, jeli rumput laut, terasi, terong bakar, ada juga penganan lain khas Lombok. Sebenarnya tahu ini bukan penganan khas. Tahu banyak ditemui di kota-kota lainnya di negeri kita. Yang hobi menyantap tahu tentunya mengenal tahu Yun-Yi dari Bogor, tahu Sumedang, tahu Cibuntu dari Bandung, tahu bulat dari Bogor, tahu pong, tahu sutra, dan mungkin tahu lainnya. Saya sebagai salah seorang penggemar tahu, penasaran juga, seperti apa wujud dan rasa tahu Abiantubuh? [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Tahu 151 A, Abian Tubuh, Mataram"][/caption] Untuk memenuhi rasa penasaran, akhirnya, begitu kesempatan ada, sengaja mampir ke sana. Ternyata yang disebut dengan tahu Abiantubuh dijual di sebuah kedai biasa. Tahu Abiantubuh dijual di kedai yang yang berlokasi di Jalan Prabu Rangkasari No. 151, Mataram. Itulah sebabnya tahu ini juga dikenal dengan nama “Tahu 151A”. Ada yang menarik. Di depan kios sederhananya, tepatnya di bagian depan lemari pajangnya, terdapat tulisan TABOK. Cukup menarik perhatian. Ternyata maksudnya tahu lombok. Bisa mengandung dua arti. Tahu yang dimakan beserta lombok (cabe) atau tahu yang berasal dari Lombok. [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Tahu Abiantubuh, tanpa pengawet"][/caption] Begitu masuk ke dalam kedai, diperlihatkan penampakan tahu mentahnya. Tampilannya tidak begitu menarik. Biasa saja. Bahkan mirip dengan tahu-tahu lainnya yang banyak dijual di Jakarta. Warnanya putih, dan di beberapa bagian, tidak terlalu putih, sedikit berwarna kecoklatan. Ukurannya tidak begitu besar, malah bisa dikatakan kecil. Kira-kira ukuran 4x4 cm. Apa istimewanya? H. Abdul Muhaimin, sang pembuat sekaligus pemilik usaha tahu Abiantubuh seolah tahu keraguan yang menerpa calon pembelinya. “Silakan coba dulu. Mau coba yang mentah atau yang sudah digoreng? Tahu kita tidak pakai pengawet, dijamin enak”.  Akhirnya dibungkuslah 30, dimasukkan dan dibungkus ke dalam wadah anyaman bambu. [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Kemasan Tahu Abiantubuh"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Penampakan tahu setelah digoreng"][/caption] Bagaimana rasanya? Ternyata tidak kalah dengan tahu unggulan lainnya. Walau hingga saat ini tetap tahu Bandung juaranya. Tahunya tidak terlalu lembek dan tidak juga terlalu keras. Sedikit padat. Rasanya mirip dengan tahu Bandung. Warnanya putih dan jika digoreng berubah menjadi sedikit kecoklatan.  Bagaimana harganya? Harganya lumayan. Tidak terlalu murah, agak mahal jika dibandingkan dengan standar harga tahu Jakarta lainnnya. Satu potong tahu dihargai Rp. 4.000,00. Namun, layak juga untuk dijadikan oleh-oleh. Begitu sampai Jakarta, sebagian digoreng, disajikan dengan kecap yang telah dibubuhi potongan cabe rawit. Satu piring sajian, langsung ludes. Sisanya, masuk ke kulkas, bisa untuk besok. [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Kiosnya tidak terlalu besar, tersedia penganan oleh-oleh lainnya"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Aneka penganan lainnya"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Kangkung segar di dalam lemari pendingin"][/caption] Di kios ini terdapat pula makanan lain yang bisa dijadikan oleh-oleh. Ada kangkung segar, telur asin, dan berbagai camilan lainnya, seperti kerupuk paru, kerupuk kulit kerbau dan kulit sapi, serta penganan lainnya. Bisa dijadikan alternatif oleh-oleh. (Del)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun