Mohon tunggu...
KOMENTAR
Foodie

Kebahagiaan dalam Kenikmatan Pisang Goreng Kremes Pontianak

16 Maret 2014   05:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:53 199 0
[caption id="" align="aligncenter" width="390" caption="Pisang Goreng Kremes Pontianak"][/caption] Konon kata orang bijak, kebahagiaan bukan untuk dicari tapi kebahagiaan harus diciptakan. Kita dapat mewujudkan kebahagiaan dengan membuatnya hadir dalam kehidupan kita, berusaha menyirami jiwa dengan sejumput kebahagiaan. Sayangnya, terkadang manusia sendiri yang mendefinisikan dan memandang kebahagiaan terlalu rumit. Semua sebenarnya tergantung dari sudut pandang kita. Bahagia dapat kita nikmati dengan berbagai cara dan dalam berbagai bentuk, tergantung kriteria bahagia yang kita terapkan. Kriteria nya jangan terlalu njelimet. Hal kecil pun dapat saja menjadi sumber kebahagiaan. Dan inilah salah satu contoh kecilnya. Menikmati sore dengan pisang goreng kremes pontianak dan secangkir teh hangat serta ngobrol ngalor-ngidul dengan keluarga juga termasuk salah satu bentuk kebahagiaan. Bahagia karena masih dianugerahi kesempatan untuk menikmati kebersamaan keluarga, bahagia karena masih dapat menikmati indahnya sore, bahagia karena masih memiliki keluarga yang saling mengasihi, bahagia karena Tuhan telah menyelipkan perantara pisang goreng sebagai pengantar rasa bahagia, dan beragam rasa bahagia yang tercipta atau kita ciptakan. Siapa yang tidak mengenal pisang goreng? Rasanya hampir setiap orang di Indonesia pernah mencicipinya. Kalau ada yang tidak pernah, bisa dikatakan pengecualian. Pisang yang berbalut tepung lalu dicelupkan ke dalam minyak panas ini begitu populer sebagai kudapan di hampir seluruh daerah di Indonesia. Namun, setiap daerah memiliki kekhasan tersendiri terkait dengan cara menggoreng pisang, cara menghidangkan pisang, maupun padanan atau teman goreng pisangnya. Misalnya, di Manado, pisang goreng biasanya disajikan dengan sambal, di Makassar terkenal dengan pisang epe nya, pisang yang ditaburi dengan susu, coklat, dan keju, serta hidangan pisang lainnya. Begitu pula halnya dengan pisang goreng Pontianak. Pisang goreng Pontianak dapat diperoleh tanpa perlu bersusah payah pergi ke Pontianak. Pisang Goreng Pontianak pun dapat ditemukan di Jakarta. Sore itu, tiba-tiba suami mengajak mampir untuk membeli kudapan pisang goreng Pontianak yang terletak di Jalan Kemayoran Ketapang, tidak terlalu jauh dari rumah. Kiosnya sangat sederhana, hanya berupa gerobak dan penggorengan. Pemiliknya pasangan suami istri yang berasal dari Pontianak. Awalnya saya dan suami selalu membeli pisang goreng Pontianak yang bermarkas di Jalan Garuda. Namun, semakin lama, antriannya semakin panjang, sehingga untuk membeli beberapa pisang pun diperlukan waktu yang cukup lama. Alasan antri ini pula yang mengantar kami berpindah menjadi pelanggan pisang goreng Pontianak yang ada di Jalan Kemayoran Ketapang. Ternyata, penjualnya masih merupakan adik dari pemilik Pisang Goreng Pontianak yang ada di Jalan Garuda. Diperlukan antri karena pisang digoreng satu persatu dan diperlukan teknik khusus sehingga menghasilkan pisang goreng yang renyah, crispy, dan memiliki rasa yang khas. Kadang disebut pula pisang crispy atau pisang goreng kipas atau terkadang disebut pisang goreng pasir. Pisang dibentuk menyerupai kipas dan digoreng setelah dicelupkan ke dalam adonan tepung. Untuk membuat kremes yang menempel pada pisang, adonan tepung ditebarkan ke dalam minyak sehingga membentuk kremes lalu ditumpahkan ke dalam pisang goreng yang masih dalam posisi digoreng. Agar kremes menempel pada pisangnya, disiram lagi dengan adonan tepungnya. Pisang yang digunakan sebagai bahan dasar, menurut penjualnya, didatangkan langsung dari Pontianak. Kalau di Jakarta, sepertinya pisangnya biasa disebut pisang kepok. Itu pula yang menjadi alasan, jika musim ombak besar, terkadang kiosnya tutup karena kehabisan stok pisang. Ada satu hal yang menarik. Pisang goreng Pontianak yang diperjualbelikan di Jakarta berbeda dengan pisang goreng Pontianak yang dijual di Pontianak sana. Beberapa kali kunjungan ke Pontianak, kita akan dengan mudah menemukan beragam kios yang menjual pisang goreng. Sebagai contoh, di sepanjang Jalan Gajah Mada saja terdapat beberapa kios pisang goreng. Di Pontianak, biasanya pisang goreng disajikan dengan topping selai sarikaya. Temannya dengan teh atau kopi khas Pontianak. Warga di Pontianak terbiasa menyantap kudapan pisang goreng di pagi hari atau di sore dan malam hari. Namun, balutan tepungnya tidak persis sama dengan yang dijual di Jakarta. Kalau di Jakarta, umumnya pisang goreng Pontianak memiliki balutan tepung yang crispy, berbentuk seperti kremes. Di Pontianak, balutan tepung nya tidak membentuk kremes. Balutan tepungnya nyaris seperti pisang goreng biasa. Kremesnya tidak terlalu kentara. Saya belum pernah menemukan pisang goreng Pontianak yang seperti di Jakarta punya. Ketika ditanyakan ke penjualnya, dia menjawab, “Ini memang hasil kreasi di Jakarta, di Pontianak tidak seperti di Jakarta sini”. Owh begitu…. Kok bisa ya…? Ah… tidak usah bingung… Yang penting bisa menikmati kebahagiaan. Kebahagiaan menikmati pisang goreng Pontianak di sore hari sambil menikmati kebersamaan bersama keluarga. Salam. (Del)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun