Saat bertemu dengan Dini, ada mantan presiden bernama Permadi yang ikut bersama Dini. Mereka ditantang oleh mantan presiden Permadi untuk menukar lukisan palsu dengan aslinya di Istana Negara, dengan imbalan uang 17 M. Ucup mulai mengatur strategi dengan merekrut Tuktuk, Gofar, dan Fella. Mereka berhasil merancang rencana untuk masuk ke Istana Negara, namun dikejar oleh polisi saat hendak menukar lukisan. Akhirnya, Tuktuk tertangkap, namun kedua lukisan dibawa oleh polisi. Polisi percaya kalau lukisan palsu adalah yang asli. Sedangkan yang asli dibawa Dini ke rumah Permadi.Â
Kelompok remaja ini berusaha merebut lukisan yang asli dan membebaskan Tuktuk. Mereka menggunakan Sarah untuk mendekati anak Permadi, Rama, dan berhasil masuk ke rumah Permadi dengan menyamar sebagai karyawan Fella. Ucup dan Piko menemukan lukisan asli dan berhasil membawanya keluar dengan mengatur kekacauan. Namun, di tengah perjalanan, mereka bertemu ayah Piko yang merebut lukisan tersebut.
Terjadi perkelahian antara Piko, Ucup, dan ayah Piko, namun ternyata lukisan yang mereka ambil bukan yang asli. Mereka sengaja menaruh lukisan palsu di mobil, sementara yang asli dibawa oleh teman-temannya. Dini kemudian menawarkan tawaran besar untuk membeli lukisan tersebut.