Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Kekecewaan di Malam Ramadan

7 April 2024   13:00 Diperbarui: 7 April 2024   13:20 72 0
Di desaku setiap malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan puasa ramadan selalu mengadakan buka bersama di mushola. Orang-orang kerap menyebutnya "maleman". Acara maleman adalah salah satu momen yang aku tunggu-tunggu sejak lama, di mana silaturahmi antar tetangga semakin erat. Setiap kepala keluarga mendapat jatah untuk membawa makanan ke mushola sesuai dengan giliran di malam ke berapa. Warga sangat antusias menimati buka bersama ini. Perempuan berada di serambi mushola, sementara laki-laki berada di bawah serambi menggelar tikar. Kalau aku perhatikan, di area bapak-bapak cenderung senyap dibandingkan area perempuan.

Di Malam ke-27 Ramadan, suasana ceria dan hangat terasa begitu kental di mushola. Namun, di tengah keceriaan itu, aku merasakan ketidaknyamanan ketika ada yang mengkritik hidangan yang disajikan. Rasanya sangat tidak pantas melontarkan kritik di tengah suasana silaturahmi yang sedang begitu erat.
Aku bisa merasakan kekecewaan seseorang yang bersusah payah menyajikan hidangan itu. Mereka pasti telah berusaha sebaik mungkin untuk mempersiapkan hidangan tersebut. Mendengar kritik di depan banyak orang tentu saja membuat mereka merasa tidak dihargai.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun