Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Eksistensi Sang Ibu

2 Februari 2024   17:04 Diperbarui: 2 Februari 2024   17:08 46 0
Dalam ladang kehidupanku, engkau adalah sinar mentari yang tak pernah pudar,
Tak ubahnya bagai bintang di tengah kegelapan malam yang sepi.
Dengan sentuhan lembutmu, engkau membangun benteng perlindunganku,
Seolah-olah engkau adalah pelangi setelah hujan deras melanda.

Di dalam lautan perjuangan, engkau adalah mercusuar yang menuntunku,
Menyemangatiku dengan sorot matamu yang penuh kasih.
Engkau adalah lukisan indah dalam kanvas hidupku,
Menggunakan warna-warna kebahagiaan untuk melukiskan kisah kebersamaan kita.

Walaupun kadang terasa rapuh, namun engkau adalah batu karang yang kokoh,
Tetap tegar di tengah badai yang menghantam dengan anggunnya.
Dalam pelukanmu, terdapat kehangatan yang mengalir bak sungai yang tenang,
Membawa ketenangan di tengah badai yang menerpa.

Setiap kata yang keluar dari bibirmu, adalah lagu penghibur bagi hatiku,
Seperti melodi yang merdu mengalun di alam pikiranku.
Engkau adalah puitis yang tiada tanding, mengukir kata-kata indah dalam hatiku,
Seakan-akan engkau adalah puisi terindah yang pernah kutemui dalam hidupku.

Ibu, dalam kehidupan ini, engkau adalah titik pusat yang mengikat segalanya,
Sebuah magnet yang tak pernah lelah menarikku kembali ke pelukmu.
Denganmu, segalanya terasa mungkin, seperti bunga yang merekah di musim semi,
Ibu, engkau adalah pahlawan sejati, sosok paling istimewa dalam duniaku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun