Self-diagnose merupakan fenomena yang ramai dilakukan
 generasi Z. Lahir di era digital, menjadikan mereka terbiasa mencari informasi mandiri melalui internet sejak dini tanpa pengawasan intensif orangtua. Mudahnya akses terhadap gejala gangguan mental di media sosial membuat
generasi Z cenderung mengaitkan sensasi fisik dan emosi sepele dengan diagnosis tertentu tanpa
 validasi tenaga ahli. Dorongan untuk berbagi cerita antar teman sebaya serta
prestise diri untuk terlihat "unik" melalui klaim memiliki kondisi "trendi" justru mempercepat praktik
self-diagnose.
KEMBALI KE ARTIKEL