Dalam pandangan ideal, perempuan Jawa dari masa lalu hingga masa kini dikonstruksi sebagai subjek yang membawa karakteristik lemah-lembut,
kalem, penuh kesopanan, dan masih banyak lagi. Pandangan tersebut menempatkan perempuan Jawa sebagai sosok yang harus membawa norma kelembutan dalam kehidupan sehari-hari mereka. Bagi mereka yang tidak bisa memenuhi norma tersebut, seringkali diposisikan sebagai
liyan atau "durung Njawani" (belum menjadi Jawa, belum memahami budaya Jawa).
KEMBALI KE ARTIKEL