Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

(M)batin dalam Senyap

29 Februari 2020   14:56 Diperbarui: 29 Februari 2020   15:10 177 0
Dukuh Pangkat, Lamongan bagian Barat, dini hari, dua minggu setelah Tragedi Berdarah 30 September 1965 di Jakarta. Suara serangga memenuhi udara ketika bintang bependar melukis langit. Orang-orang masih terlelap dalam tidur, kecuali beberapa lelaki yang masih berjaga di gerdu ronda sambil menikmati menyok---singkong---bakar. Mereka bercanda sekedar mengusir kantuk. Wajah mereka mendadak tegang ketika melihat rombongan laskar bersenjata bersenjata pedang, arit, dan penthungan melewati gardu. Para peronda itu hendak mencegat, namun wajah garang para anggota laskar menciutkan nyali mereka. Para peronda itu tidak berani untuk sekedar bertanya kemana tujuan mereka. Mereka sudah paham bahwa akan ada warga dukuh yang akan 'diambil'. Rombongan itu terus bergerak membelah dini hari yang mestinya suci. Mereka menuju sebuah rumah joglo tua yang diterangi lampu templek. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun