Sudah banyak artikel yang membahas masalah ini. Sudah banyak pula komentar komentar , ada yang mendukung si anak SD , lebih banyak lagi yang mengecam si ibu guru yang "hanya" memberi nilai 20.
4 x 6 berarti ada 6 buah angka 4. Bisa juga berarti ada 6 ekor ayam bertelor 4 butir. Sedangkan 6 x 4 berarti ada 4 buah angka 6. Bisa berarti ada 4 ekor ayam bertelor 6 butir. Bisa berarti ada 6 anak sekolah yang mendapat angka 4. Bisa berarti ada 4 anak yang mendapat angka 6 .
Jika hanya masalah kali kalian 4 x 6 = 6 x 4 = 24 , tentu saja sama sekali tidak masalah. Tetapi jika 4 x 6 berarti anda 4 kali berturut turut mendapat Rp. 6.000.000,- dibanding anda 6 kali berturut turut mendapat Rp. 4.000.000,- , mungkin "masalah" ini mulai menjadi "masalah".
Ya, kalau masalah 4 x 6 dan 6 x 4 dikaitkan dengan produktivitas dan efisiensi , tentu menjadi masalah bagi bangsa Jepang atau Korea Selatan atau Amerika atau bangsa.................
Ada satu pendapat yang mengatakan bahwa soal kali kali bagi seorang anak sekolah dasar tidak usah dipersulit, tidak usah diperumit, toh hasilnya sama saja. Jadi kenapa harus menjejali kepala seorang anak SD dengan logika matematika (baca : hitung hitungan ) yang rumit , sederhanakan saja.
Rupanya masalah "menyederhanakan" masalah sudah menjadi biasa bahkan kebiasaan. Kalau ditilang polisi, sederhanakan saja, damai di tempat. Kalau mengurus dokumen, sederhanakan saja, hubungi seorang kenalan , seorang dalam, urusan gampang beres. Mengapa harus susah susah membuat skripsi, toh bisa beli!
Jika matematika adalah menyenangkan , berlogika dalam matematika mungkin lebih menyenangkan lagi dan akan membantu anak anak tidak menyederhanakan banyak persoalan. Mungkin dengan melatih anak anak sejak usia dini dengan tidak menyederhanakan soal soal di sekolah akan membuat generasi muda negeri ini siap bersaing dengan anak anak negara lain.