Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Episode Ini

19 Desember 2013   12:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:45 23 0
gemeletuk gigiku pertanda mentari hari ini masih asyik bergumul dengan kabut.

aku dan bayang-bayang berebut siapa yang bangun duluan,

kakiku terantuk, aku mengaduh.

tapi bayangku tidak.

tepat di belakang pintu yang sempat kutendang tadi, ada namamu.

(kubiarkan saja, aku benci kamu)

kuputuskan untuk bangun dan mengejar pagi

gosok seperlunya, tak perlu minyak melati

toh kamu tak ada.

tiba-tiba hapeku berdering.

cinta. ( kutendang saja, aku benci cinta )

tak sampai satu jam

aku siap

tapi hatiku tidak

sebelum keluar,

kalender disebelah menjerit.

Tuhan, aku lupa. ini tanggal 19

selanjutnya, biar Tuhan yang menulisnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun