Sebut saja aku A, tenang, aku berada diantara mereka hehehe. Aku seorang mahasiswa di salah satu Perguruan Tinggi di Jayapura dan sekarang mau masuk semester 3.
Kalian tau? Libur dan pembatasan dalam bentuk sosial ini membuat jiwa "battery saving mode" ku semakin terlatih, alias kemalasan ku sangat tidak terbendungkan.
Well, tentu ini bukan suatu pernyataan merendahkn diri ya, tapi, ayolah jujur saja, kalian pasti begitu.
Btw aku tergabung dalam sebuah komunitas di Jayapura, dan aku sengaja mengikuti kegitan apa saja. Daripada aku baca novel? Iya kan? Maksudnya, baca novel juga bagus, tapi hanya membaca. Membaca karya orang. Hehe
Muncullah informasi traning digital yang aku pikir, boleh juga dicoba. Aku harus melakukan sesuatu dengan kehidupan yang mulai moniton ini.
Ini sudah pertemuan kegita, dan kami belajar tentang kepenulisan, dan ini adalah tugas dari sang narasumber.
Oke aku sedang tidak ingin bercerita betapa lihainya permainan kata pada tulisan ini, karena tulisanku juga akan diedit oleh sang editor. Tapi aku ingin membicarakan tentang sang narasumber alias trainier kami pada hari ini.
Mungkin ini terdengar sangat klise tapi, aku merasa kagum dengan kesabaram dan kehebatan sang narasumber yang juga seorang ibu.
Kalian bayangkan, dia sedang fokus, slidenya ada 60 an lebih, tiba-tiba putrinya merajuk, entah apa yang sedang diinginkan putrinya namun dengan sabar dia mengelus putri kecilnya. Â Alih-alih mengusir, dibiarkan anaknya menempel namun entah bagaimana caranya, putri kecilnya nurut saja. Mantap dik!
Oke, mungkin banyak diantara pembicara atau dosen melakukan hal tersebut, namun, buatku, ini pertama kalinya. Pun selama ini tidak ada yang melakukannya seperti narasumber ini.
Garis bawahi kalimat ini baik-baik. Beliau seorang ibu dengan anak yang masih kecil-kecil, dan seorang sekretasis bidang Humas di PKS Papua Barat, dan list aktivitasnya mungkin masih banyak.
Aku pikir, seorang wanita hanya bisa melakukan satu jenis pekerjaan saja. Maksudnya yaa... kalau bekerja ya bekerja, jadi IRT ya IRT, tapi ini dia seorang pengajar, Ibu dengan anak yang masih lucu-lucunya, dan wanita dengan karir yang cemerlang, dan sabar. Terakhir apa yang disampaikan? Menurutku cukup membuat paham.
Ini baru pertemuan ketiga, dan aku sangat merasa bersyukur mengikuti kegiatan ini. Aku berharap pertemuan besok dan seterusnya  mendapatkan kejutan lainnya.
Wah, sekarang aku berharap harusnya banyak yang hadir traing digital ini . (Aml)