Menerima takdir
Dan netra kian berbinar
Bak mentari bersinar
Menghangatkan segala bilur
Takdirku adalah hidup dan mati
Tak sempat berfikir
Bahwa buana akan dihuni
Bagai kembang nan selalu mujur
Tak sempat terlintas
Kematian dalam baluntas
Batin dan otak tak lunas
Dari takdir terakhir dengan lugas
Kelahiran itu sang kehidupan
Dan esok, badaniah hanyut dalam kematian
Kini gerogi segala bulu badan
Lalu menolak takdir terakhir
Kefamenanu, 17 Desember 2020