Sumburan lumpur di bibir
Ile Lewotolok mengkumur, perut gunung terhambur
Efek diare yang menutur
Sebuah kutuk pun terhatur
Ada teriak di bawah terik
Meruak akan malang yang menggeliat
Melihat manusia saling tarik-menarit
Merakit nasib yang berbelit
Seribu bait doa sendu
Atas nama bilur-bilur duka
Membuka luka untuk murka
Juga neraka, pun menggoda jemaat
Mengingat Tuhan dalam keabadian
Sekuat batin bertekuk
Di kaki dian seraya memohon
Tolong-menolong serupa barter
Suara meringkih berisi doa
Tapak berlari terdengar moga
Air mata berderai memohon ampun
Nestapa menerpa tiada keselamatan
Di manakah Tuhan di balik ulah Ile Lewototok?
Debu vulkanik menusuk langit
Menghujat ketenangan semesta
Sementara awan menitiskan dukanya
Suara hati momohan keadilan Tuhan
Suar batin serupa gendang memohon ampun
Mungkin Allah menjalankan skenarioNya
Hanya debu, tak ingin melihatnya tergenapi
Di sana, ada kesuburan akan datang
Pantang mundur harapan
Jangan lelah berdoa
Sebab kita adalah serpihan-serpihan dari naskah Ilahi
Kefamenanu, 02 Desember 2020