Demoracy is the government of the people, by the people, for the people." Abraham Lincoln. Demokrasi berasal dari bahasa Yunani
Demos (Rakyat) dan
Kratos (Kekuasaan), yaitu Kekuasaan Rakyat. Jadi Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Dalam sistem ini, dituntut perlakuan yang seadil-adilnya demi kepentingan rakyat bersama. Plato pernah mengatakan bahwa rakyat harus menjalankan fungsinya sesuai hierarkinya, hal ini dapat dimengerti karena tidak semua rakyat mempunyai waktu untuk memikirkan urusan negara. Bagi Plato, yang pantas untuk menjalankan negara adalah seorang filsuf karena filsuflah yang dibekali akal dan kepintaran. Namun pada jaman sekarang ini filsuf itu samar, tidak ada orang yang benar-benar berprofesi sebagai filsuf. Artinya, diperlukan seorang pemimpin yang kuat, berakal, dan tegas. Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem Demokrasi ini. Penggambaran paling jelas tentang Demokrasi di Indonesia tertuang pada sila ke-4 tentang musyawarah mufakat. Sekilas sistem Demokrasi ini terlihat sebagai sistem impian dari seluruh bangsa di dunia ini. Namun sudah pantaskah Demokrasi diterapkan di negara berkembang seperti Indonesia? Negara berkembang adalah negara
dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang, dan sumber daya manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global. Yang harus digaris bawahi adalah sumber daya manusia yang kurang. Sistem Demokrasi pada negara berkembang hanya akan mempermudah negara-negara maju untuk menjadikan kita sebagai boneka untuk setiap kebijakan mereka. Kenapa? Dengan sistem Demokrasi yang berarti memunculkan Senat (DPR di Indonesia), maka memungkinkan dilakukannya intervensi kebijakan-kebijakan pemerintah oleh negara maju. Hal ini dikarenakan tidak semua perwakilan rakyat mempunyai satu tujuan yaitu kemajuan bangsa. Hal yang paling mengerikan dari negara berkembang adalah karena pola pikir yang masih mementingkan perut. Demokrasi dapat mencapai tujuan yang sempurna hanya pada negara maju, dimana kesejahteraan lebih tercapai sehingga memungkinkan untuk fokus kepada kepentingan bersama, yaitu kemajuan bangsa dari segala segi. Negara berkembang membutuhkan seorang pemimpin yang kuat, tegas, dan berakal. Kecenderungan akan sikap absolut atau diktator mungkin diperlukan meskipun itu jauh dari cita-cita Demokrasi. Tapi yang harus diingat adalah bahwa kita masih menuju tahap Demokrasi. Pemimpin yang cakap pada negara berkembang adalah musuh dari imperialisme negara maju. Kita semua sudah tahu bahwa negara ini sudah terlanjur menganut sistem Demokrasi, oleh karena itu yang hanya bisa kita lakukan adalah mendukung pemimpin bangsa kita sekalipun jika dia lemah dan tidak tegas, hal ini perlu supaya sang pemimpin merasa bahwa rakyat dibelakangnya, dan tidak perlu khawatir untuk berkutat di masalah pencitraan, sehingga bisa fokus untuk membangun dan membuat negara kita ini semakin maju.
KEMBALI KE ARTIKEL