Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Menyimak Perjalanan Agustinus Wibowo dalam Menyingkap Selimut Debu Afganistan

3 Maret 2010   05:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:38 4371 0
[caption id="attachment_85199" align="alignleft" width="143" caption="Foto copas dari http://avgustin.net/profile.php"][/caption]

Agustinus Wibowo, itulah nama pemuda yang lahir 25 tahun lalu. Lahir dan besar di Lumajang, kemudian kuliah di ITS dan kemudian melanjutkannya di China. Seorang kutu buku yang tertarik pada backpacking setelah berkenalan dengan backpacker cewek asal Jepang. Pada tahun 2001, dia pun memulai perjalanannya ke Mongolia. Kemudian melanjutkannya lagi pada tahun 2005, setelah lulus kuliah, dengan  melintasi Tibet, Nepal, lalu ke gurun pasir India, pegunungan di Pakistan Utara. Dia juga sempat bekerja sebagai sukarelawan gempa Kashmir, ke pedalaman Pakistan, berkeliling Afghanistan dengan hitchhiking, lalu ke Iran, Tajikistan, Kirgistan, Kazakhstan, Uzbekistan dan Turkmenistan. Perjalanannya terus berlanjut hingga Mei 2009, ketika akhirnya dia harus pulang ke Lumajang karena Mamanya divonis kanker dan harus menjalani pengobatan. Kini, dia telah kembali ke Mongolia dan akan memulai lagi perjalanan berikutnya.

Aku mulai mengenalnya ketika catatan perjalanannya mulai dimunculkan kompas.com dalam rubriktravel. Sungguh tertarik pada kisahnya. Kisah pemuda Indonesia berkelana ke negara-negara asing yang jarang kudengar, kecuali dalam berita. Sungguh kutakjub dengan keteguhannya dan kegigihannya untuk melalui jalur-jalur yang justru dihindari oleh backpacker lain. Dia berani menyusuri wilayah yang sama sekali belum pernah dikunjungi orang asing atau bahkan oleh penduduk dari daerah lain. Sungguh kukagum pada ketabahannya saat menghadapi hal-hal tak diinginkan  dalam perjalanannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun