Bapak Mario Teguh yang terkenal dengan motivasi dan sarannya bisa dikatakan sedang berada di titik kritis karier beliau sebagai akibat krisis internal keluarga yang terbuka lebar ke publik. Keputusan beliau untuk mengundurkan diri dari dunia pertelivisian yang pernah melambungkan beliau menjadi motivator papan atas dengan bayaran selangit di satu sisi bisa dianggap mengejutkan karena terjadi begitu cepat setelah sebuah tayangan televisi tidak dihindarkan memicu kontroversi sosial tetapi di sisi lain bisa dianggap tidak mengejutkan karena intensitas kontroversi yang muncul begitu signifikan dan bisa dipahami setelah mempertimbangkan sifat persoalan yang beliau hadapi (tentu saja akibatnya tidak akan sebesar ini jika kekeliruan sosial itu hanya berupa melanggar lampu merah).
KEMBALI KE ARTIKEL