Mina percaya bahwa kehidupan manusia memiliki rotasinya sendiri-sendiri; mengitari satu hal yang tak bisa lepas sebagaimana bulan memutari buminya. Nasib, atas perjalanan yang diberikan oleh sang
hyang kepada manusia kadang benderang macam purnama, kadang gelap setengah badan, atau seperti yang ia hadapi selama beberapa waktu ini; tepat dibawahi bulan yang redup penuh. Bulan mati namanya.
KEMBALI KE ARTIKEL