Meskipun Ramadan tahun ini berbeda dengan biasanya, keberkahannya tetap sama. Meski tahun ini juga harus berjuang mekawan pandemi, Ramadan tetap punya banyak keistimewaan.
Banyak hal-hal yang saya syukuri di Ramadan kali ini. Pertama, saya bersyukur tetap bisa shalat tarawih berjamaah meskipun di rumah. Ada suami yang siap sedia jadi imam setiap hari. Kami berempat bisa shalat tarawih bersama-sama setiap harinya.
Kedua, saya bersyukur si sulung masih semangat berpuasa hingga hari kedua belas. Dia tak lagi mengeluh. Menjalankan puasa dengan penuh suka cita.
Ketiga, saya bersyukur Allah masih memberi kami rezeki untuk bisa makan dan minum di bulan ini. Bersyukur meski saya kehilangan pendapatan karena harus diam di rumah, masih ada pendapatan suami yang bisa digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Bisa makan untuk saat ini adalah hal yang pantas kita syukuri lho, sebab banyak orang yang mungkin saja saat ini untuk makan pun tak ada.
Keempat, saya bersyukur saat harus menjadi fasilitator si sulung yang harus sekolah dari rumah (sfh). Momen SFH ini membuat saya kembali menjakankan peran saya sebagai madrasah untuknya. Saya menikmatinya, si sulung juga. Bahkan meski hampir dua bulan sekolah di rumah, dia belum oernah bilang rindu sekolah. Dia malah ingin terus belajar di rumah. Mau homeschooling katanya. Alhamdulillah, dia menikmati belajar bersama saya.
Kelima, alhamdulillah keluarga kami masih bisa berbagi. Kami masih bisa berbagi rezeki pada orang-orang terdekat. Membantu saudara yang menganggur karena pandemi ini. Tetap bisa memberi sedikit rezeki pada orangtua setiap bulannya. Bersyukur, meski mungkin yang kami terima berkurang dari bulan-bulan sebelumnya, kami masih bisa berbagi. Alhamdulillah..