24 Januari 2012 14:14Diperbarui: 25 Juni 2015 20:306340
Cemong, ini adalah nama yang diberikan anak-anakku pada seekor kucing yang berusia sekitar 8 bulan. Ceritanya, kucing pemilik bulu dua warna, hitam dan putih ini memiliki kebiasaan tak lazim, doyan makan durian.
Rupanya prasangka kami tak betul. Si Cemong benar-benar doyan makan durian. Ketika disodorkan buah durian, dengan lahap habis dimakannya. Dikasi sebiji lagi, habis juga. Padahal, rasa durian itu lumayan pahit.
Kalo liat cara makannya, kami sampai terkagum-kagum. Soalnya seperti melihat kucing yang berebut ikan, sambil mengeluarkan suara mengerang, khasnya suara kucing saat mendapat makanan. Bahkan bisa dibilang Si Cemong ini sampai kecanduan durian. Karena biji durian sisa makanan kami juga diembatnya, termasuk menjilati kulit durian yang dibuang ke tong sampah. Oia, sekadar diketahui, keberadaan Si Cemong di keluarga kami juga unik. Karena dia harus menempuh perjalanan panjang untuk mendapat tempat di keluarga kami. Singkatnya, Si Cemong ini adalah kucing yang kami ‘adopsi’ dari rumah mertuaku di Siantar saat libur berlebaran 2011 lalu. Waktu itu, usianya baru dua bulan. Kebetulan mertuaku sangat telaten merawatnya. Setiap tiga hari sekali dimandikan dan tak dizinkan keluar rumah. Tidurnya pun di dalam lemari pakaian plastik. Padahal si Cemong itu dipungut mertuaku di jalan. Mungkin ada yang sengaja membuangnya.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.