Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Menilik Gaya Hidup Bujangan Metropolitan

15 Oktober 2010   07:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:24 1070 0

Di Jakarta Tidaklah sulit menemukan pria atau wanita berusia diatas 30 tahun yang masih bujangan, disebut, joblo sejati,  bujang lapuk, bujangan kasep atau bujang seronok mengambil istilah P. Ramlee bintang film Malaysia era 60an, status bujangan lapuk bukanlah suatu hal yang memalukan bagi pria Ibukota, single but happy begitu prinsipnya seperti yang  dinyanyikan oppie anderesta. Pangkat Joblo Abadi ini disandang oleh orang Jakarta  dari berbagi strata title dari pegawai biasa  kerennya disebut executive hingga CEO. Namun  herannya  sangat jarang status ini dipegang lama-lama oleh office boy atau Cleaning Servicer pada status ini umumnya lebih cepat menikah berapa kali pindah kantor penulis tak pernah jumpa OB yang masih joblo, (bukan begitu?) bahkan rata2 begitu tamat SMA mereka langsung menikah.

Umumnya Hapy single di Jakarta adalah pria/wanita yang telah mengenyam pendidikan tinggi minimal D3 masa setelah lulus adalah waktunya mengejar karir, melanjutkan pendidikan S1, lalu S2 dan lain-lain. dan menikah dianggap sebagai  salah satu gangguan untuk meraih  cita-cita yang luhur.  Selain itu umumnyawanita/pria  karir disibukan pekerjaan yang tiada habisnya sehingga tidak mempunyai waktu untuk pacaran. pergi pagi pulang tengah malam.  (cari2 alasan wkwkwk)

Sebenarnya berapa susah sih mencari pasangan di Jakarta?, Menurut pengalaman penulis mencari lawan jenis di Jakarta tidak lah sulit,  banyak tempat gaul yang memungkinkan untuk menemukan lawan jenis bisa berupa forum Internet, gym, tempat kursus, transportasi umum spt kereta api, bus kota, bandara, terminal, mal, kampus dan lain-lain, semuanya terbuka luas di Jakarta (dengan  baca buku cara strategy mencari kenalan terbitan gramedia hal ini mudah dilalui bro and sista)

Karena telalu mudahnya untuk mendapatkan kenalan membuat bujangan Jakarta menjadi sangat memilih untuk menjalani hubungan secara serius biasanya pertemuan hanya berakhir pada kencan pertama atau kedua selanjutnya bye-bye ada saja alasan yang dikemukan: kurang cantik, kurang ganteng, terlalu pendek, terlalu tinggi, terlalu gemuk, terlalu kurus, pendidikan tidak setara, terlalu pelit, terlalu cerewet,terlalu perfect, terlalu cantik, butuh biaya tinggi, rumahnya telalu jauh, kerjaannya tak keren, dan macam-macam yang pada dasarnya tidak begitu prinsip. Pada akhirnya semua kencan berakhir.  setelah itu kembali hunting..

(sebenarnya penampilan yang sebenarnya adalah setelah menikah bukan pada saat pacaran, pepatah mengatakan kecantikan istri anda adalah tanggung jawab anda, bisa saja yg saat pacaran memiliki body aduhai dan sangat ideal stelah menikah 2 tahun setelah punya anak jadi gembrot atau karena makan hati liat pasangan yang tidak setia atau ringan tangan jadi kurus kering, jadi terlalu melihat fisik semata bukanlah solusi kebahagian rumah tangga. Pendidikan Rendah, Kan bisa sekolah lagi, kurang kaya, kan uang dicari bersama)

Faktor  ekonomi juga jadi alasan yang sahih untuk menunda atau pilih2 jodoh,  Hidup di Jakarta memerlukan biaya  yang tinggi hingga menyebabkan bujangan Jakarta sangat ketat menyeleksi pasangannya, pertanyaan apa nanti setelah menikah ia mampu membiayai gaya hidupku? atau akankah aku mampu membiayai hidupnya? adalah pertanyaan yang kerap muncul dibenak, dan kenyataan bahwa sekarang bisa membiayai hidup tanpa pasangan membuatpara bujangan semakin betah menjomblohhhhhh...

(Rezeki sangat tergantung dengan gaya hidup dan usaha, bisa saja sekarang calon kita adalah pegawai swasta rendahan tapi ketika pindah kerja naik pangkat menjadi menengah atau sebaliknya sekarang pegawai tinggi ketika kena PHK menjadi jobless, membiasakan gaya hidup sederhana dan menyesuaikan dengan pendapatan adalah solusinya mungkin kamu anak jenderal tapi kan sekarang kamu istri seorang sersan atau letnan)

Selain ituhiburan di Jakarta sangat melenakan kelompok perteman kampus, gaul, kursus, kantor selalu saja rutin  mengadakan acara seperti Nonton film bareng, makan bareng, karaoke bareng, jalan-jalan bareng, shoping bareng dan lain-lain sehingga waktu cepat berlalu dan tak terasa usia bertambah.

(sampai kapan mau gaul sampai kakek, ninik? gak lucu mau ke diskotik pakai kursi roda wkwkwk, semua ada batasnya biasanya teman kita jadi susah diajak gaul kalo sudah menikah karena memang sekarang dia  sudah memiliki kehidupan baru, jadi sebelum di tinggal teman ada baiknya kita duluan yang cao.. he he eh)

perlu diingat bahwa pada masa bujangan juga dosa sangat dekat karena waktu luang yang banyak dan mudahnya mendapatkan kesenangan membuat para bujangan kerap melupakan agama dengan melakukan kegiatan yang mengikuti hawa nafsu. Surfing internet akhirnya bisa masuk ke situs maksiat baca-baca, tonton, liat dengar akhirnya asik melakukan  kegiatan menyenangkan diri sendiri. Selain itu hiburan maksiat di Jakarta sangat banyak mulai dari diskotik, panti pijet, blind date, ttm dan lain-lain.  makanya jangan sering2 main ke daerah kota he he he he ... dan Benarlah pernyataan bahwa penghuni neraka terbesar adalah kaum bujangan,

(masa muda adalah masa dimana libido sex tengah tinggi2nya sedangkan jakarta menawarkan pemuasannya dengan tarif yang murah dan mudah jadi kalo sempat masuk ke dalam jurang kebebasan seks dan hidup dunia malam  sangat susah untuk keluar secara selamat he he he)

So, kapan kawin?? itu pertanyaan yang memalukan bagi para joblowan dan joblowati. Tentunya tidak mudah menjawab tetapi, mungkin dijawab dengan,"Kapan-kapan sajalah jika Tuhan sudah kasih Jodoh,". Dalam menikah prinsipnya harus NEKAD, jangan terlalu melihat kecantikan, Kekayaan, Pendidikan, kalo dirasa orangnya baik (menjalankan agama secara benar: prilaku jujur, hormat dg orang tua, penyanyang,  hormat dengan pasangan, sayang keluarga, sabar) sudah CUKUP.

Masalah kecantikan, Kekayaan, akan tertutupi dengan prilaku semua diatas.  Lebih baik mendapatkan pasangan yang menentramkan walaupun biasa-biasa saja daripada cantik/ganteng menyiksa batin bisa mati berdiri dibuatnya.

SO, selamat mencari pasangan hanya satu kata NEKAT KAWIN.. selain itu berserahdirilah kepada Allah,  Niatkan bahwa kita kawin hanya semata-mata menunaikan Sunah Rosul dan minta dibariskan ke Barisan Nabi SAW dialam akherat nanti.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun