Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Alumni Malang Alumni Sayang

22 Februari 2014   08:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:35 20 0
Sesekali topi hitam yang penuh dengan bekas cat warna putih itu dia gunakan sebagai kipas, terik matahari yang setia menemaninya sudah seperti penyemangat hidup yang setiap hari dia jumpai dan rasakan, dengan pakaian kaos warna biru yang dibelakangnya bertuliskan nama salahsatu sekolah negeri sepintas menggambarkan bahwa dia adalah alumni sekolah tersebut.

Cab...cab..cab.. suara cangkul bersentuhan dengan adukan pasir yang telah dicampur semen dan air.

"Hei, Cepat! suara teriakan dari pekerja lain yang kelihatannya sudah lama menunggu hasil adukannya.

Tanpa berkata apa-apa adukan pasir dan semen pun dia masukan pada ember-ember yang sudah tersedia disekelilingnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun