Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi berkembang dengan pesat. Perkembangan teknologi memungkinkan generasi muda dengan cepat mengakses berbagai informasi dari berbagai belahan dunia. Bagi generasi muda tentu hal ini sangat bermanfaat, mereka dengan cepat dapat mengkases segala bentuk ilmu pengetahuan yang dibutuhkan.
Namun perlu kita sadari Bersama, perkembangan teknologi tidak selamanya membawa dampak yang positif, tetapi juga mengandung dampak negative yang dapat merusak moral generasi muda bangsa ini. Hal-hal negative itu seperti konten -konten pornografi, game online, prostitusi, serta budaya – budaya yang tidak sejalan dengan moral bangsa kita.
Sekolah sebagai ujung tombak penyelenggaraan Pendidikan harus mampu membuat terobosan-terobosan dalam menangkal segala hal yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai-nilai moral generasi muda.
Secara kasat mata kalau kita perhatikan bagaimana kondisi generasi kita dari tahun ke tahun. Kita harus mengakui bahwa sekarang genersi muda kita mengalami degradasi moral. Tentu hal ini tidak bis akita biarkan, harus ada upaya yang terencana dan sistematis yang kita lakukan dalam menghadapi masalah ini, karena degradasi moral  ini tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga merugikan orang lain.
SMAN 2 Madapangga sebagai salah satu Lembaga Pendidikan yang punya tanggung jawab dalam membina akhlak generasi muda tentu akan mengambil peran dalam mengatasi permasalah tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan oleh sekolah adalah melaksanakan kegiatan – kegiatan yang membuat siswa melakukan hal-hal yang positif.
Salah satu program unggulan kami adalah Pembinaan Akhlak anal memalui program membaca Al-Qur’an selam 10 menit setia hari di jam pertama Kegitan Belajar Mengajar di Sekolah. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan nilai – nilai Religius pada siswa, sehingga diharapkan akan tercipta budaya – budaya positif baik di lingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat.
Tentu Pelakasanaan program ini telah direncanakan dengan matang lewat pertimbangan asset yang dimiliki oleh sekolah. Segala asset yang dimiliki oleh sekolah akan digunakan untuk mendukung keterlaksanaan program yang telah direncanakan.
Berikut data hasil pemetaan asset yang ada di SMAN 2 madapangga
1. Modal Manusia
a. Kepala Sekolah
Memiliki kompetensi dalam memimpin, mampu  memberikan teladan yang baik, ramah, selalu berpikir untuk kemajuan sekolah
b. Guru
Sekolah memiliki beberapa guru yang mampu membaca Al-Qur’an dengan lantunan yang indah serta memiliki 4 Calon guru Penggerak, dan Guru mau berkembang dan berpikiran maju,
c. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan totalitas dalam bekerja, walaupun Sebagian besarnya masih Honor tetapi beliau beliau totalitas dalam bekerja. Â Â
d. Siswa
Mayoritas siswa adalah anak petani, segi materi mungkin kurang, tapi Sebagian dari mereka punya tekad yang kuat untuk menggapai cita-cita
e. Pengawas
Pengawas Pembina yang sangat disiplin, mendukung segala kegiatan yang menumbuhkan kompentensi guru.
f. Komite
Komite sekolah sangat terbuka, memiliki rasa kekeluargaan yang tinggi, koperatif dan paham akan kondisi serta situasi lingkungan masyarakat.
2. Modal Sosial
Aturan – aturan yang dibuat disekolah cukup membantu dalam perkembangan anak dan pembiasaan – pembiasan yang melahirkan budaya positif di sekolah. seperti, yang terlambat datang sekolah disuruh mengaji serta hal-hal positif lainya.
3. Modal Fisik
a. RKB
Ruang Kelas yang cukup nyaman untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
b. LAB KOMPUTER
LAB Komputer yang memadai dengan 6 server serta 70 client sangat menunjang dalam kegiatan belajar, Ujian maupun untuk pengembanagan kemampuan siswa yang ingin ikut kegiatan ekstra kurikuler.
c. LAB IPA
LAB Biologi dan LAB KIMIA menjadi tempat praktik bagi siswa  dengan peralatan yang cukup menunjang
d. INTERNET
Layanan internet yang bisa digunakan oleh seluruh warga sekolah dengan 4 Akses point untuk menunjang kegiatan belajar mengajar serta kegiatan lainya disekolah. Dikampung kampung sudah tersedia jaringan internet berupa internet voucer
e. PERPUSTAKAAN
Ruang perpustakaan yang ada sangat nyaman dengan koleksi buku pembelajaran yang cukup mendukung serta buku bahan bacaan lainya
f. MUSHOLLA
Sekolah memiliki mosholla yang siap digunakan untuk kegiatan keagamaan
g. JALAN
Jalan menuju sekolah sudah hotmik sehingga sangat memudahkan warga sekolah
Â
4. Modal Lingkungan/ALam
Taman-taman disekolah serta pohon – pohon yang walaupun 3 tahun terakhir ditanam cukup membuat udara menjadi sejuk Saat musim hujan tiba ada bagian dari lingkungan sekolah yang digunakan untuk menanam sayur-sayuran yang membuat lingkungan sekolah semakin asri dan indah
5. Modal Finansial
Pengaturan keuangan sekolah baik pembiayaan lewat Dana Bos maupun Dana BPP dengan manajemen yang sangat bagus dan transparan. Â Masyarakat sekitar kadangan memberikan hibah ataupun sumbangan baik berupa material atau pun lainya sehingga sekolah sangat merasa terbantu seperti pembangunan mushalla sekolah
6. Modal Politik
a. PUSKESMAS
Menjalin Kerjasama dengan puskesmas seperti sosialisasi masalah kesehatan remaja yang diadakan secara rutin,.
b. Babinsa/Babinkabtibmas
Adanya Kerjasama dengan pihak kemanan sangat membantu sekolah dalam melakukan pembinaan dan mengurangi tawuran ataupun kriminalitas lainya
c. MEBLER
Adanya kesepakatan Kerjasama dengan mebler memungkinkan para siswa untuk belajar tentang ketrampilan hidup
Â
7. Modal Agama
Kondisi masyarakat sekitar yang 100% muslim menjadi kekuatan bagi sekolah kami dalam melaksanakan kegiatan keagamaan
Berdasarkan aset – aset yang telah ada, sekolah memiliki beberapa tujuan dari pelaksanaan program tersebut antara lain murid akan terbiasa mebaca Al-Qur’an setiap hari, memetakan kemampuan tiap-tiap anak sehingga bagi yang belum bisa akan diberikan pembelajaran tambahan, setelah terbiasa membaca Al-Qur’an semoga murid memiliki akhlak yang baik dan mampu menerapkan budaya positif di sekolah.
B. TAHAP PERENCANAAN
Dalam mengimplementasikan Program Pembinaan Akhlak Murid Melalui Pembiasaan Pembacaan Al-Qur’an, digunakan pendekatan Bagja. Adapaun tahapan Bagjanya antara lain:
1. B-uat  PertanyaanÂ
Bagaimana cara membina akhlak  murid melalui pembiasaan pembacaan Al-Qur’an?
2. A-mbil Pelajaran
- Saat masih dibangku SD sampai SMP dulu, setelah selesai sholat maghrib anak-anak seumuran kami terbiasa dengan pergi mengaji Bersama di guru – guru ngaji. Namun seiring berjalanya waktu, kegiatan – kegiatan seperti itu mulai hilang.
- Ketika pagi hari disaat menunggu kedatangan siswa disekolah, dimana yang terlambat diminta untuk membaca AL-Qur’an, ternyata masih banyak yang belum bisa
3. G-ali MimpiÂ
- Program Pembinaan Akhlak Murid Melalui Pembiasaan Pembacaan Al-Qur’an di sekolah dilaksanakan disemester genap ini
- Pelaksanaan program tersebut masuk dalam kegiatan tatap muka dikelas yaitu dengan mengalokasi waktu 10 menit setiap hari di jam pertama untuk siswa secara Bersama-sama membaca Al-Qur’an
- Pembimbingan pembacaan Al-Qur’an dilakukan oleh guru yang mengajar di jam pertama, yang dilakukan secara kontinu setiap hari
- Seluruh siswa diminta untuk membawa Al-Qur’an setiap hari, orang tua membantu dalam menyediakannya serta meminta orang tua untuk mengecek Al-Qur’an yang dibawa oleh anaknya setelah pulang sekolah untuk mengecek surat dan ayat berapa yang telah dibaca oleh anaknya
- Semoga program ini berjalan dengan lancar, harapan kedepan siswa yang telah menamatkan sekolahnya juga telah selesai menghatamkan Al_Qur’an. Bagi yang belum bisa akan dikelompokan dan dibuatkan jadwal Belajar Ngaji Bersama di sekolah dan dimasukan dalam kegiatan ekstrakurikuler
4. J-abarkan Rencana
Rencana Program:
- Menyampaikan program kegiatan ini ke guru serta orang tua siswa
- Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan rencana kegiatan
- Mendokumentasikan setiap pelaksanaan kegiatan
- Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan
5. A-tur Eksekusi
Penanggung jawab dan mekanisme koordinasi antar tim:
Penanggung Jawab kegiatan: Kepala sekolah
Pengarah: Wakasek Kurikulum
Penanggung Jawab Acara: Guru Matapelajaran dan seorang siswa yang lancer membaca Al-Qur’an
Laporan dibuat oleh Wakasek Kurikulum.
Rapat Koordinasi dilakukan setiap sebulan sekali bersama Bapak/Ibu Guru.
Hasil rapat internal dilaporkan kepada Kepala Sekolah sebagai penanggung Jawab.
Evaluasi dapat dilakukan melalui rapat koordinasi dengan kepala sekolah dan guru.