Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Artikel Utama

“Upacara Cinta Untuk Kota Yogyakarta” (HUT Yogyakarta Ke-256)

7 Oktober 2012   19:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:06 418 7

Minggu (7/10) malam, bertempat di kantor Balai Kota Yogyakarta di adakan acara upacara untuk memperingati hari jadi kota Jagja yang ke-256 tahun. Acara ini di ikuti kurang lebih sekitar 14 kecamatan yang berada di kota jogja, juga akan diikuti oleh beberapa elemen – elemen masyarakat lainnya. Ini pertama kalinya upacara Peringatan HUT Kota Yogyakarta di lakukan pada malam hari.

Untuk memeriahkan jalannya upacara, akan ditampilkan defile dari 14 kecamatan dan atraksi seni dari 7 kampung wisata serta sendratari kolosal. Kesenian tersebut seperti barong sai, wayang, seni bela di jawa, tari, dll. Ada juga salah satu kecamatan yang mengenakan apakaian adat dari berbagai macam daerah.

Upacara ini akan digelar dalam nuansa tradisional Yogyakarta karena seluruh peserta upacara harus mengenakan pakaian khas Yogyakarta yaitu surjan untuk laki – laki dan kebaya untuk perempuan.

Antusias para masyarakat pun tidak kalah untuk melihat upacara ini. Upacara ini memang biasa dilakukan setiap tahunnya. Tetapi upacara kali ini memang berbeda dengan upacara di tahun – tahun sebelumnya. Berbeda juga karena di ulang tahun ini Jogja Java Carnival ditiadakan di karenakan terkendala Permendagri tentang Pedoman Penyaluran Dana Hibah dan Bantuan Sosial. Jalan menuju balai kota pun ditutup dan di jaga oleh polisi dari sekitar  pukul 18.30 WIB. Semua kendaraan di alihkan, karena depan kantor Balai Kota sedang dipakai untuk acara HUT Kota Yogyakarta.

Sebelum tiap – tiap kecamatan masuk ke dalam Balai Kota, mereka berkumpul terlebih dahulu di depan kantor Balai Kota. Lalu sekitar pukul 19.30 setiap kecamatan di atur satu – satu untuk masuk ke dalam Balai Kota, tentunya dengan intruksi pembawa acara. Seluruh aba – aba dalam upacara juga akan disampaikan dalam bahasa jawa. Dan Gubenur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X bertindak sebagai inspektur upacara.

Dalam upacara ini, disampaikan ikrar masyarakat Yogyakarta untuk Jogja Istimewa. Ikrar tersebut berisi tentang semangat dan tekat masyarakat untuk mewujudkan cita – cita bersama dengan filosofi Segoro Amarto (Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarta) dalam kehidupan sehari – hari, ini terbagi ke dalam dua poin.

Pertama adalah, warga Kota Yogyakarta berkomitmen menggunakan filosofi "Segoro Amarto" (semangat gotong royong agawe majune Ngayogyakarta) yang terdiri dari empat pilar yaitu kemandirian, kedisiplinan, kepedulian dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Kedua, warga Kota Yogyakarta akan menjadikan Segoro Amarta sebagai modal sosial untuk mewujudkan Jogja Istimewa.

Menurut kabar yang beredar, selain upacara di Balai Kota Yogyakarta, upacara peringatan hari ulang tahun Yogyakarta juga akan dilakukan di sekolah – sekolah mulai SD hingga SMA pada senin (8/10) juga dengan menggunakan tata upacara bebahasa Jawa dan busana Jawa. Dalam upacara peringatan hari ulang tahun Kota Yogyakarta, akan tetap memasukkan unsur sejarah terbentuknya Kota Yogyakarta. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak lupa pada sejarah terbentuknya Kota Yogyakarta.

Peringatan HUT Kota Yogyakarta tahun ini terasa lebih spesial. Sebab, bersamaan dengan momen keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta yang diakui pemerintah pusat melalui Undang – Undang Keistimewaan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun