Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Bukan Maunye

21 November 2012   14:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:55 38 0
Hidup dalam keterbatasan bukan kemauannya, dilahirkan di Negeri yang kaya nan luas ini pun bukan pilihannya. Hanya takdir Allah yang menentukan itu semua.
Mimpinya tidak beda dengan Si kaya , bisa bersekolah , bekerja dan tentunya Ingin Hidup senang, tapi nasib sudah suratan hidup terlunta-lunta menyusuri jalan sekedar mencari sisa makanan yang dibuang
Penguasa negeri yang kaya ini menyebutnya sebagai Gepeng terkadang ada juga yang menyebut mereka dengan sebutan Sampah Masyarakat. Sungguh satu predikat yang tidak enak didengar.
Sampah..? Kalau sampah itu kan barang bekas yang dibuang. Dan jaman sekarang sampah pun kalau didaur ulang masih bermanfaat . Apa gelandangan dan pengemis / gepeng gak bisa dibina agar supaya bisa memberi manfaat minimal hidup layak secara mandiri.
Bukankah mereka dilindungi Undang-undang 1945 , kalau punya keterampilan mana mungkin mau mengemis, hak mereka di negeri ini sama seperti kita tapi... Kenapa program penuntasan kemiskinan di negeri ini minim banget. Apa negeri kita sudah kismiin ?
Kita masih hapal lagu kebangsaan Indonesia Raya , salah satu baitnya begini " Indonesia tanah airku , Tanah tumpah darahku " bagaimana dia memaknai " tanah airku " mereka tinggal dimanja pun di kejar - kejar Satpol PP .Gak Tahu kalau... Gepeng itu warga negara Indonesia bukan !?
Alangkah berartinya kalau mereka dibina secara serius . Di sediakan pendidikan khusus, diberi dana stimulan untuk usaha kecil dengan pendekatan kelompok, dipantau kemajuannya dan yang paling penting dimanusiawikan . Insya Allah kalau pendanaannya cukup signifikan .dan pengelola proyeknya amanah gepeng akan hilang di bumi tercinta ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun