Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Ngekost Itu Enak????

13 Juni 2011   12:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:33 229 0

Dunia kost-kostan memang dunia kebebasan dan dunianya para mahasiswa, tak akan ada yang menerapkan peraturan yang berarti bila sang pemilik kost tidak menerapkannya. Kebanyakan mahasiswa dan mahasiswi mencari temapt kost yang bebas, yaitu bebas untuk pulang kapan saja, keluar masuk tanpa aturan, memasukan teman semaunya, mengizinkan lawan jenis berkunjung ke tempat kostnya kapan pun dia mau, bebas membawa barang apapun, dan lain sebagainya.

Gaya hidup anak-anak kost-kostan memang kurang sehat, makan tidak teratur, kadang tidur juga semaunya, dan malah tidak tidur semalaman dengan berbagai alas an yang baik maupun buruk, yaitu bergadang karena mengerjakan tugas yang di tumpuk, menonton film favouritenya, bermain game kesukaannya, ngobrol dengan teman, main kartu, atau yang lebih parah lagi malah yaitu mabuk-mabukan, melakukan hal yang tidak semestinya dengan lawan jenis yang bukan muhrim, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Pendidikan dasar dari orang tua yang semula di terapkan di rumah masing-masing sebelum memasuki dunia kampus dan dunia kost-kostan sangat lah berdampak besar terhadap kemandiriannya di dunia kampus dan dunia kost-kostan. Namun tidak sedikit juga mahasiswa dan mahasiswi yang semula baik-baik, namun tatkala memasuki dunia kampus dan dunia kost-kostan justru akhlaknya malah menjadi buruk karena pengaruh dari teman-temannya dan lingkungan kost-kostannya yang terlampau bebas sehingga menghasilkan generasi-generasi pemalas, dan gagal.

Dasar keilmuan dan pendidikan sedikit bayak sangat mendukung terhadap jalannya kehidupan mahasiswa-mahasiswi yang memilih hidup di tempat kost-kostan. Namun hal ini tergantung dengan siapa ia bergaul, jika dia pintar memilih teman dan memilah sifat-sifat teman sepergaulannya yang tak patut ia tiru atau ia ikuti selamatlah ia dari perilaku pergaulan bebas di kalangan mahasiswa-mahasiswi yang memilih hidup mandiri di dunia kost-kostan. Miris sekali rasanya apabila kita melihat mahasiswa atau mahasiswi yang dahulunya hidup di dunia pesantren sekian lamanya dan keilmuanyapun tidak di ragukan lagi, namun ketika memasuki dunia perkuliahan dan memilih hidup mandiri di tempat kost-kostan justru bagai air di daunt talas, kehidupan di dunia pesantrennya sama sekali tidak berbekas ketika ia memasuki dunia perkuliahan dan dunia kost-kostan. Akhlakul karimah yang dahulu menjadi perinsip kehidupannya berubah derastis menjadi akhlakul jahiliyah yang sangat hancur, meniggalkan solat, mengabaikan sopan santun, menghilangkan tradisi yang baik dan justru beralih kedalam dunia yang dahulu asing baginya, yaitu bersentuhan dengan lawan jenis, bergaul tanpa sekat dengan lawan jenis, menghalalkan segala sesuatu demi pergaulan agar supaya tidak dikatakan kolot dan kampungan.

Perubahan yang di alami setiap mahasiswa dan mahasiswi yang menjalani kehidupan mandiri di kost-kostan jauh lebih besar daripada mahasiswa dan mahasiswi yang memilih tetap tinggal di rumahnya masing-masing dan di sebuah lembaga pesantren. Dunia kemandirian yang ingin di raih para mahasiswa dan mahasiswi sebelum memasuki dunia perkuliahan dan kost-kostan sangat jauh dari bayangan dan harapan, mereka terkadang menganggap instant segala sesuatu dengan pemikiran polosnya. Rencana besar untuk mengembangkan diri di dunia perkuliahan dan dunia kost-kostan ternyata tak semudah membalikan telapak tangan, benar-benar membutuhkan perjuangan yang ekstra, pemikiran yang matang, dan pengawasan yang ekstra juga dari pihak orang tua, dosen, pemilik kost-kostan, dan dirinya sendiri.

Prinsip yang kuat perlu adanya untuk membimbing kehidupan kita, agar tidak serta merta menerima apapun dan siapapun yang memiliki tujuan buruk untuk kelangsungan hidup kita selama di dunia perkuliahan dan dunia kost-kostan yang sangat jelas akan berdampak besar pada kelangsungan kehidupan kita di masa yang akan datang, dan kelangsungan prestasi yang akan diraih. Perkembangan pemikiran seidikit besar juga di hasilkan dari pergaulan sehari-hari dan tempat dimana kita tinggal dan dengan siapa kita tinggal. Bersikap lebih egois sepertinya bias meningkatkan pola hidup yang baik, pemikiran yang sehat, dan pergaulan yang baik pula untuk menghasilkan jati diri yang sempurna. Namun keegoisan yang di maksud di sini yaitu tidak sembarangan memilih teman, tidak seenaknya memilih jalan hidup sesuai hawa nafsu.

Bersikap lebih cuek juga dapat membuat gaya hidup yang sehat, tidak perduli kepada teman kost atau teman kuliah yang tidak sesuai dengan jalan hidup yang kita usung. Agar supaya kehidupan pribadi kita tidak terkontaminasi dengan gaya hidup rusak yang kita lihat dari teman-teman sekitar kita. Management waktu yang baik juga mampu meningkatkan kualitas diri yang baik juga, mempersempit ruang bermain, dan lebih menyediakn waktu untuk hal-hal yang bermanpaat dengan belajar, membaca buku, menghasilkan karya, dan hal-hal lainnya yang mungkin dianggap kecil namun berpengaruh besar untuk jalannya kehidupan kita yang lebih berkualitas dan produktif. Tidak menghabiskan waktu dengan bermain game, keluyuran tidak jelas, bergadang tanpa tujuan yang di benarkan, tidur tanpa batas, dan lain sebagainya.

Mampu berfikir dewasa menghadapi permasalahan tanpa menggantungkan diri pada orang lain, itu akn mengatasi kerugian yang akan di hasilkan karena kehidupan perkuliahan dan kehidupan dunia kost-kostan yang terlampau bebas tanpa filter dari diri sendiri. Memilih teman yang berkualitas atau yang setandar kualitas itu juga sangatlah penting untuk mengurangi dampak negative yang dapat di hasilkan dari dunia kehidupan kost-kostan.

Kehiduapn kost-kostan jika dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, justru akan menghasilkan kehiduapan yang berkualitas super. Yaitu dapat menciptakan diri yang sangat mandiri, berpikir dewasa, berpikir jauh menatap masa depan dengan penuh kematangan, bias menghasilkan karya luar biasa dengan menjadikan tempat kost-kostannya dan tempat perkuliahannya sebagai laboratorium intelektual. Sehingga jalan kehidupannya tertata dengan baik dan benar, memanfaatkan karakteristik teman-teman dan lingkungan dengan baik sebagai bahan rujukan dan tolak ukur untuk kehidupan kita. Bukan malah akan menghasilakn diri yang kacau dan rusak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun