Mohon tunggu...
KOMENTAR
Gaya Hidup Pilihan

Indonesia Darurat Kriminalitas

20 Mei 2016   12:31 Diperbarui: 20 Mei 2016   12:34 86 0

Sungguh miris banyak berita kriminalitas yang terjadi akhir-akhir ini. Bukan hanya menimpa pada kaum wanita, tapi juga anak-anak yang masih plos, bocah ingusan, harapan bangsa kelak, Sebenarnya apa sih yang menjadi pemicu makin maraknya kejahatan di lingkungan kita? Selain mulai menurunnya kualitas dan kuantitas keimanan seseorang, dipicu faktor lingkungan, kondisi keluarga, hingga himpitan ekonomi yang makin membuat beban dan tekanan over loading bagi bangsa ini. Ditambah lagi pengaruh negatif penggunaan sosial media tanpa pengetahuan dan bimbingan yang tepat. Sangat mengerikan bukan? Makanya pantas, Indonesia sudah dalam kondisi kritis, darurat kriminalitas hingga pada level tertinggi.

Saya pun semakin waspada karena kejahatan bisa timbul di lingkungan sekitar kita. Atur pergaulan, perdalam agama, hingga berkarya positif untuk memberikan nilai lebih bukan hanya diri sendiri tetapi juga pada lingkungan disekitar kita. Bagaimana negara mensikapi tentang makin maraknya angka kejahatan di negeri ini? Butuh kekuatan sinergis untuk mengatasi dan mencegah makin meningkatnya tingkat kejahatan. Semoga pemikiran saya ini setidaknya bisa memberi kontribusi yang positif khususnya bagi keluarga kita:

1. Peranan keluarga yang penting dalam membentuk, menciptakan suatu individu mulai dari dini.Tanamkan pemahaman agama, pedidikan dan pelatihan yang baik agar anak tidak lost control ( mudah terpengaruh) dengan hal-hal negatif. Butuh kerjasama yang kuat antara Ayah dan Ibu. Disinyalir dari data-data KPAI, bahwa anak-anak dari keluarga broken home (orang tua bercerai) memiliki peluang yang tinggi untuk menjadi anak yang tidak baik/berandal.

2.Peranan lingkungan di sekitar tempat tinggal kita. Lakukan kontrol sosial, tidak terbatas hanya ketua RT/RW, hansip atau aparat di sekitar kita untuk senantiasa memberikan pengawasan dan kontrol bila ada hal-hal yang dicurigai,apakah itu pendatang baru, ajaran sesat dan lain sebagainya.Pokoknya kita semua memiliki kewajiban untuk peka terhadap lingkungan. Awas, kaum pedofil pun banyak dilakukan oleh orang-orang terdekat kita.

3. Lembaga pendidikan dan pelatihan. Peranan sekolah formal, pendidikan agama hingga lembaga-lembaga pendidikan lainnya memiliki misi dan vsiis untuk menanamkan pola pikir yang edukatif dan kritis terhadap perubahan lingkungan dan teknolgi sehingga akan terbentuk mindset yang berwawasan, terbuka serta kritis bila dirasa hal itu tidak sesuai dengan ajaran yang mereka pahami selama ini.

4.Tokoh agama untuk senantiasa memberikan bimbingan rohani agar para umatnya untuk senantiasa ingat Tuhan. Pastinya kegiatan ini akan memberi efek yang luar biasa dan inspiratif dalam mengubah pemikiran dan paradigma dalam kehidupan ini.

5. Aparat pemerintah, terutama pihak-pihak terkait untuk senantiasa menerapkan UU yang tegas dan strategi yangg jitu sehingga bisa meminimalisasi angka kejahatan,seperti: penambahan personil di seluruh wilayah Indonesia, untuk melakukan patroli keamanan, blokir situs-situs porno dan radikal serta kerjasama dengan anggota masyarakat agar bisa menciptakan lingkungan yang aman terutama bagi kaum wanita dan anak-anak yang selama ini kerap menjadi korban kejahatan.

Saya setuju hukum kebiri bagi para pemerkosa dan pedofil, hukuman mati bagi pelaku pembunuhan dan bandar narkoba, serta pemiskinan bagi kaum koruptor. Sayangilah diri kita dan keluarga kita. Jangan kasih peluang bagi para pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya!!!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun