Riuh rendah nyanyian sang penyambut Mentari. Tanda alam, mengusik rasa yang menyelinap di hati dan membuka mata. Cahaya fajar menerobos celah bilik bambu  rumah beratap rumbia. Menghangatkan asa untuk segera menghadap Sang Pencipta. Beralas dipan tanpa kasur busa yang empuk, seorang anak manusia terlena nyayian alam dalam buaian mimpi-mimpi kehidupan. Suara kokok ayam menjadi alarm dalam metebolisme tubuhnya untuk segera bangkit dan membersihkan diri demi menghadap sang Ilahi. Rutinitas paginya sudah di mulai saat subuh menjelang, jarak rumah ke sekolahlah yang mengharuskan anak kelas 5 SD ini  harus bangun lebih pagi dibanding teman sekolahnya.
KEMBALI KE ARTIKEL