Senandung tawa bergema, tetapi hati batu berduka
Di balai ramai dan orang-orang melambai
Festival berkecamuk, dengan hatinya yang mengamuk
Paduan suara di aula, tertawa bergema di sekitarnya
Rindu ketenangan yang murni
Beban mengikat jiwanya, rantai yang memekikkan raga
Sementara wajah-wajah riang dalam topeng tertawa
Di balik air mata mengalir sungkawa