Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Arsenal Memang Ahlinya Senam Jantung

22 Maret 2021   14:13 Diperbarui: 22 Maret 2021   14:43 351 22
Bagi penggemar klub sepak bola asal Inggris, Arsenal, sepertinya tidak akan menolak judul tersebut. Bahkan, ada tiga bukti yang dapat memperlihatkan betapa Arsenal gemar mengajak penggemarnya bersenam jantung.

Bukti pertama adalah ketika Arsenal menjalani partai final Piala FA 2019/20 kontra Chelsea. Satu-satunya faktor yang membuat penggemar Arsenal sudah menyiapkan jantung untuk terus berdetak kencang sedari awal adalah nilai penting juara di kompetisi tersebut.

Jika Arsenal menang, maka mereka yang hanya bisa finis di posisi ke-8 di Premier League tetap dapat lolos ke fase grup Liga Europa 2020/21 (musim ini). Itu artinya, laga ini sangat penting bagi Arsenal.

Berbeda dengan Chelsea yang sudah memastikan diri dapat berpartisipasi di Liga Champions. Namun, tentu tidak ada tim yang ingin kalah di final setelah perjuangan selama menuju ke puncak. Tinggal melangkah beberapa meter ke trofi, maka kenapa tidak untuk berusaha menang?

Hasrat juara pun sempat terlihat pada kubu Chelsea. Bahkan, mereka berhasil unggul terlebih dahulu lewat gol Christian Pulisic.

Kejutan terhadap jantung penggemar Arsenal sudah resmi dimulai. Dagdigdug, terus begitu sampai kemudian gol penyama kedudukan berhasil tercipta.

Skor 1-1 masih sangat belum aman. Dan, sebisa mungkin Arsenal menghindari momen adu penalti. Setidaknya itu yang diinginkan penggemar Arsenal agar tidak semakin dagdigdug.

Hingga akhirnya, momen yang sangat diharapkan penggemar Arsenal tiba. Gol kedua yang berhasil dicetak kapten dan penyerang andalan, Pierre-Emerick Aubameyang. Skor berubah menjadi 2-1, dan Arsenal sukses mengantongi tiket bermain di Eropa lagi.

Yeah!

Tapi, jangan lega dulu. Karena, ada bukti kedua yang membuat penggemar Arsenal kembali harus bersenam jantung.

Ada laga krusial yang harus dilakoni Arsenal di fase 32 besar Liga Europa musim ini yang sempat membuat penggemarnya dagdigdug. Laga itu adalah saat bertemu Benfica.

Seolah-olah kita seperti dihadapkan pada ciri khas klub asal Portugal di musim ini yang terlihat sangat sulit untuk ditaklukkan di kompetisi Eropa. Tentu, kita tahu selain Benfica, ada FC Porto.

Mereka juga ulet, dan terbukti mampu lolos dari fase grup Liga Champions. Bahkan, ketika tulisan ini dibuat, kita juga sudah tahu bahwa Porto mampu memulangkan klub kuat asal Italia, Juventus di fase 16 besar.

Benfica pun demikian. Terlihat lebih rumit dari klub-klub yang pernah dihadapi Arsenal kala di fase grup. Mereka tidak gentar menghadapi Arsenal, meski harus ditahan imbang 1-1 di laga pertama (19/2).

Ketika giliran menjadi tim tandang--laga sebenarnya digelar di markas Olympiakos, Benfica berani beradu taktik. Mereka tidak hanya kuat dalam membendung serangan Arsenal, namun juga tahu bagaimana cara membobol gawang Arsenal.

Laga yang awalnya akan terlihat mudah untuk Arsenal, karena mampu unggul 1-0 di babak pertama, justru menjadi gejolak kekhawatiran. Benfica ternyata mampu berbalik unggul 1-2.

Saat itulah senam jantung bagi penggemar Arsenal dimulai. Dagdigdug, dagdigdug, sampai akhirnya gol Kieran Tierney tercipta.

Gol 'KT' sukses membuat Arsenal punya kesempatan untuk menang. Itulah satu-satunya cara agar dapat lolos.

Karena, jika skor hanya 2-2, maka Arsenal akan tersingkir. Mereka kalah agregat gol tandang. Arsenal hanya mencetak 1 gol di laga tandangnya, sedangkan Benfica mencetak 2 gol di laga tandangnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun