Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Abimana Aryasatya, Ketika Nama Menguatkan Jati Diri

19 September 2019   15:02 Diperbarui: 19 September 2019   15:20 35 2
Sebenarnya tidak hanya penguatan, nama juga dapat menjadi pembentukan identitas. Namun, karena pembentukan itu ranahnya cukup pribadi -berada di lingkup si pemilik nama, maka penulis menyebutnya sebagai penguatan. Artinya, nama bisa diperlihatkan -kepada publik- sebagai simbol eksistensi.

Lalu, mengapa harus Abimana Aryasatya?

Pertama, kita tidak bisa memungkiri bahwa nama Abimana Aryasatya saat ini sangat banyak diperbincangkan. Baik sebelum dan sesudah film Gundala-nya rilis beberapa waktu kemarin (29/8). Berkat perannya sebagai sosok yang paling dikenal di jagat Bumi Langit (menjadi Sancaka/Gundala), maka tidak mengherankan jika nama Abimana sangat populer saat ini.

Apakah kemudian penulis ingin mendompleng kepopuleran Abimana?
Itu bergantung pada berapa jumlah view di artikel ini pasca terunggah. Jadi, penulis secara pribadi tidak berani kepedean dengan menyatakan bahwa mengangkat nama Abimana akan berkaitan dengan pendomplengan popularitasnya. Jika memang tulisan ini menjadi trending, bisa jadi dikarenakan masih banyaknya orang yang belum bisa move on dari pemberitaan tentang Gundala.

Kedua, pengangkatan isu tentang nama dan merujuk pada Abimana yang disebabkan dari adanya kisah pribadi Abimana. Pemeran Dono di Warkop DKI Reborn part 1 tersebut mengungkap bahwa dirinya sebenarnya memiliki nama asli Robertino Candelas. Namun, atas faktor-faktor tertentu, Abimana memutuskan untuk mengganti nama menjadi seperti yang kita gaungkan saat ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun