Penulis merasa turut berduka meski secara lahiriah dan batiniah, penulis kurang mengenali beliau dengan baik. Namun, beruntungnya, penulis dapat mengetahui beberapa karyanya. Tentunya salah satu karya itu berupa Keluarga Cemara. Bahkan versi filmnya saja sudah mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari masyarakat Indonesia.
Namun, secara pribadi, penulis mengenal karya Arswendo justru dimulai dari pengalaman penulis masuk ke organisasi teater kampus. Di situ, penulis mendapatkan dokumentasi karya Arswendo berupa naskah teater. Sebenarnya, ada dua naskah yang saya dapatkan kala itu, yaitu cerpen "Bu Geni di Bulan Desember" dan naskah teater "Sang Pemahat".
Dari dua naskah itu, penulis lebih tertarik pada naskah teaternya. Mungkin karena penulis sedang berada di lingkungan teater, maka harapan penulis saat itu adalah memperbanyak jam terbang penulis dalam membaca naskah teater. Salah satu naskah itu adalah milik Arswendo Atmowiloto.