Aku merapatkan diriku bersandar dibalkon atas, sembari ditemani hujan yang deras aku menyeruput hot chocolate sambil mengacak ngacak galeri foto dalam ponselku. Angin semakin dekat terasa menusuk-nusuk hingga ke pangkal tulang, aku tergetar bukti bahwa sepertinya aku rindu pelukan itu. Dalam keadaan dingin seperti ini aku bisa merasakan ada yang ganjil, ketika dulu kamu senantiasa merangkul aku menuju lelap, ketika kamu yang tidak pernah absen meneguk soft drink kala hujan rintik-rintik, dan ketika kamu yang tidak pernah lupa bagaimana membuat aku nyaman. Aku disini berharap kamu datang, aku tidak pernah lelah untuk menunggu bunyi bising itu datang dari kejauhan.
KEMBALI KE ARTIKEL