Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Sosok Motivator IDKITA Kompasiana yang “Aneh”

24 April 2013   23:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:39 496 15

Saya hanya bisa terkagum-kagum sekaligus was-was melihat agresifnya seorang motivator dan pendiri IDKITA Kompasiana melakukan banyak hal jelang setahunnya IDKITA Kompasiana. Bahkan sudah dia tunjukan dan wujudukan selama IDKITA kompasiana berdiri. Terkadang terkesan “sulit” untuk dipahami, bagaimana “dia” mempersiapkannya dengan percaya diri namun dengan perhitungan yang matang.

Seorang pemimpi yang lebih ingin bermain di belakang layar, tidak suka popularitas dan lebih suka melihat orang lain maju, tidak pernah lelah memotivasi orang disekelilingnya.

Banyak hal dari pribadinya yang bagi saya “aneh”. Dia dikenal“keras” dalam memimpin, mendidik dan mempersiapkan beberapa penggerak inti, apalagi bagi beberapa pengurus inti yang rata-rata sibuk untuk mem-backup dirinya. Mungkin karena sifat “keras” inilah, ada juga sukarelawan yang enggan dan malah mundur teratur.Ya, namanya manusia, ada positif dan negatifnya. Namun dibalik semua itu, bila saya memegang neraca untuk menimbangnya, boleh dikatakan dia memiliki sisi positif yang sangat menakjubkan untuk mengimbangi berbagai kelemahannya.

Tidak berlebihan kalau saya mengatakan dia adalah sosok yang “langka”. Bahkan dikalangan teman-temannya, di luar komunitas Kompasiana, ada juga yang menganggap demikian. Terlalu gigih sampai lupa diri, minimal untuk mengurus dirinya sendiri, apalagi di saat tanpa seorang pendamping di sisinya.

Pergaulan dan jaringannya terlalu luas, tanpa pernah mau membuka keberadaannya itu. Sehingga kamipun baru mengetahui setelah mengenalnya beberapa waktu lamanya.Memegahkan diri bukanlah sifat sejatinya. Dia lebih senang bila dianggap seorang yang “koplak”, yang biasa-biasa saja, bahkan rela dihujat dan dianggap remeh oleh orang lain.

Baginya, semuanya itu tidak penting. Yang teramat penting adalah kerja keras, kemauan, kesetiaan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Dengan tujuan utama agar berguna bagi banyak orang. Jadi sudah bisa dipastikan, dia sangat tidak senang dengan tujuan-tujuan pribadi yang memanfaatkan keadaan untuk diri mereka sendiri.

Oleh sebab itu “seleksi alam” pun berlaku, walau pada akhirnya dia tidak disukai bahkan dibenci dan dicibir oleh banyak orang, dengan sangat terpaksa dia harus merampingkan komunitas dan hanya menggunakan orang-orang yang menurutnya memiliki dedikasi dan mau berkorban untuk orang banyak.

Kalau berbicara soal ide, dikepalanya berisi berbagai hal, tidak pernah “mati”, selalu optimis walau berbagai kendala jelas-jelas menghadangnya, baik secara internal maupun kondisi eksternal lainnya. Pantang mendengar kata “tidak sanggup” atau “menyerah”. Sehingga, kadang dia harus bekerja secara single fighter dalam mewujudkan ide dan harapannya ituuntuk komunitasnya.

Kadang ketika tidak satupun yang mau dan mampu membackupnya, dia selalu tenang, berusaha menghidangkan semuanya sebagai sesuatu yang “siap”untuk disaji. Biasanya, dia hanya bertanya, “mau teruskan, atau hentikan?” Kalaupun dari kami was-was dan merasa tidak mampu, dia masih tetap melanjutkanya sendiri.Untuk apa semua itu? Untuk nama besar dirinya? Mencari popularitas? Hmm tidak! Sejauh saya mengenalnya, dia melakukannya untuk banyak orang, termasuk ada diantara kami-kami ini yang kecipratan hal-hal berguna dari apa yang sudah dia lakukan. Lagi-lagi dia tidak membutuhkan sedikitpun pujian dan terima kasih.

Satu hal dalam dia memotivasi dan mendorong orang yang dikasihinya tetap semangat, saya melihat sosok ini selalu bersembunyi dan tidak mau menampakan diri. Dia hanya bisa tersenyum dan gembira serta bersyukur bila berbuah baik dan dapat membantu.

Sering terlihat gurat "kelelahan" di wajahnya, atau paling tidak dalam bahasa kiasannya yang mesti berhati-hati dalam mengartikanya. Tetapi lagi-lagi dia pantang mundur untuk membuat semua yang dikasihinya berbahagia. Saya kadang kasihan dan bertanya, dengan kemandiriannya tanpa pendamping disampingnya, mampukah dia melakukan semua itu? Bahkan keluarganya pun rela dia korbankan, hanya untuk sebuah "kemanusiaan".  Berbahagialah orang yang mendapat perhatian dan motivasi darinya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun