Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

[FFK] Galaunya Hati Tia

18 Maret 2011   23:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:39 221 12

Sudah 5 malam ini, Tia sendirian. Suaminya pamit lembur. Tidak biasanya. Di usia pernikahan 10 tahun yang masih sepi ini, Tia tampaknya tidak lagi bisa komplain apa-apa. Adalah hatinya yang terbeban selama ini, Tia belum mampu memberikan keturunan. Banyak hal tentang kesuburan ini, tubuh Tia adalah faktor penyebabnya. Itulah yang membuat Tia seperti pasrah jika suaminya pamit untuk lembur. Pikirannya sudah kemana-mana. Ke tempat-tempat dimana semua dugaan perselingkuhan terjadi. Ada kecemburuan namun Tia meletakannya pada tempat bernama hak. Tia seperti merasa tidak berhak lagi untuk cemburu.

Namun begitu, kadang, dengan sengaja atau tanpa sengaja, Tia selalu berusaha ingin tahu, melirik ke handphone yang dipegang suaminya. Ada harapan yang bukan harapannya, kalau-kalau sebuah sms rayu-merayu yang sengaja ataupun nyasar bisa terbaca olehnya. Mungkin, walau hatinya memanas, tapi rasa penasarannya bisa terobati, atau malah mempertajam sisi keingintahuannya? Bisa jadi.

“Sarapan dulu mas!”

“Nanti saja di kantor, aku terburu-buru.”

Sudah pagi yang kesekian, Arya selalu terburu-buru. Ada semacam kesan menghindar. Ada kesan menutup perbincangan. Kesan yang dingin. Tidak ada lagi kehangatan. Entah kemana larinya kehangatan.

“Sebentar ya, aku masih di jalan. Sabar ya sayang”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun