Kegaduhan reklamasi pantai Jakarta bergema di jejaring sosial, setidaknya di salah satu grup yang saya ikuti. Seperti biasa yang membuat gaduh adalah munculnya opini yang membuat soal reklamasi seolah pertandingan catur, jika yang menolak memegang buah putih, maka yang mendukung pasti memegang buah hitam, begitu pula sebaliknya. Repotnya, tidak ada yang merasa memegang bidak hitam.
KEMBALI KE ARTIKEL