Salah satu tempat wisata religi terbaik di kota Pekanbaru yaitu Lapangan Purna MTQ Pekanbaru yang berlokasi di Jl. Jend. Sudirman Utama, Simpang Tiga, Kec. Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Kompleks Bandar Serai terletak di Jalan Jenderal Sudirman, dekat dengan bandar udara Sultan Syarif Kasim II. Areanya seluas sekitar 3,5 hektar dan kini menjadi pusat kegiatan seni dan budaya. sekitar 11-14 menit untuk sampai disana jika berlokasi dari tempat saya. Pada waktu ketika saya berkunjung ke tempat tersebut untuk berwisata dan mengambil beberapa take video yang cukup menarik perhatian sekali, tidak hanya dari bangunan terdepan tetapi bentuk dan ciri khas di dalamnya juga tak kalah menariknya. Deangan cuaca yang mendukung pada hari itu saya dan teman-teman langsung beranjak untuk mendatangi tempat tersebut. Sesampainya disana kita dipersilahkan masuk tanpa adanya bayaran tertentu, saya dan teman-teman langsung berjalan dan melihat serta berkeliling untuk melihat dan meneliti dari beberapa sudut yang ada di awal datang kita akan di suguhkan dengan bangunan yang amat cukup besar ya menurut saya. Kita melihat cukup dari luar saja mungkin akan lebih menarik perhatian ketika bisa melihat isi dalam bangunan tersebut, lalu saya dan teman-teman melhat lihat sekitar disana terdapat beberapa bentuk rumah adat seperti Anjungan Kampar, Anjungan Kabupaten Pelalawan, dan masih banyak lagi. Lalu saya dan teman-teman lanjut untuk lebih melihat lihat yang lainnya, pada bagian belakang terdapat beberapa bangunan seperti yang saya sebutkan diawal terlihat sekilas saja karena pada waktu itu ada beberapa pengunjung juga jadi saya dan teman-teman ikut andil dalam bergabung. Terdapat bentuk lapangan yang sangat luas jadi alangkah baiknya bila memutari kawasan tersebut di saat cuaca tidak terlalu panas dan menyengat ya soalnya cukup menguras energi. Selain untuk acara acara tertentu lapangan pada kawasan tersebut biasa di pakai untuk latihan berkendara juga loh! karena bentuk lahan yang cukup luas dan sangat besar seperti yang saya katakan pada sebelumya. Setelah menyelesaikan semua nya dan menyelesaikan apa yang di cari dan di butuhkan saya dan teman teman beranjak untuk pulang karena cuaca yang cukup panas dan menyengat pada saat itu ya. MTQ juga memiliki beberapa keunikan dan minat pada penduduk disana untuk di kunjungi, bukan hanya sekadar untuk perlombaan membaca Al-Qur'an, tetapi juga merupakan ajang untuk mempererat ukhuwah antar umat Muslim dan meningkatkan kecintaan terhadap Al-Qur'an. Yuk, kita ulas lebih dalam tentang MTQ di Pekanbaru! MTQ sendiri pertama kali dilaksanakan di Indonesia yaitu pada tahun 1968. Dan Pekanbaru pertama kali menjadi tuan rumah MTQ Nasional pada tahun 1994. Acara ini berlangsung di Kompleks Bandar Serai Raja Ali Haji, yang dikenal juga dengan nama Purna MTQ. Saat itu, MTQ ke-17 ini menjadi momen bersejarah karena diselenggarakan dengan megah dan meriah, bahkan dianggap sebagai yang termegah dalam sejarah MTQ Nasional . Awalnya, acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penghayatan terhadap Al-Qur'an. Seiring berjalannya waktu, MTQ berkembang jauh lebih pesat dan menjadi salah satu acara yang dinanti-nantikan setiap tahunnya Sejak saat itu, MTQ di Pekanbaru tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga menjadi bagian dari tradisi dan budaya masyarakat Riau. Kompleks Bandar Serai kini dikenal sebagai pusat kegiatan seni dan budaya, serta tempat berkumpulnya masyarakat untuk menikmati berbagai acara . Di Pekanbaru sendiri, MTQ sudah menjadi tradisi yang selalu mendatangkan banyak peserta dari berbagai daerah. Tidak hanya acara yang terkesan mewah di dalamnya tetapi MTQ sendiri memiliki corak bentuk yang sangat memanjakan mata pengunjung dengan setiap sudut nya. Mulai dari bentuk bangunan terdepan, jenis jenis rumah adat yang ada serta bangunan yang ada pada tulisan yang tertera di Anjung Seni Idrus Tintin. Keberagaman Kegiatan dalam MTQ tidak hanya terbatas pada cabang tilawah (membaca Al-Qur'an) saja. Seiring perkembangan waktu, berbagai cabang lomba ditambahkan, seperti Tahfizh (menghafal Al-Qur'an), Fahmil (pemahaman Al-Qur'an), Syarhil (penjelasan Al-Qur'an), dan Khattil (kaligrafi Al-Qur'an) Hal ini menunjukkan bahwa MTQ berusaha untuk mencakup berbagai aspek seni dan ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur'an. Kompleks Bandar Serai Raja Ali Haji tidak hanya berfungsi sebagai arena perlombaan. Di sini terdapat Anjungan Seni Idrus Tintin, sebuah gedung pertunjukan seni yang sering digunakan untuk acara-acara budaya Selain itu, kompleks ini juga menjadi tempat wisata budaya yang menarik bagi pengunjung. Dengan arsitektur khas Melayu dan suasana yang asri, banyak orang datang untuk menikmati keindahan dan kekayaan budaya Riau. Setiap akhir pekan, kompleks ini ramai dikunjungi oleh masyarakat yang ingin menikmati kuliner lokal seperti jagung bakar sambil bersantai di area terbuka. Suasana malam di sini sangat hidup dengan berbagai aktivitas seni dan komunitas yang berkumpul. MTQ biasanya digelar di acara tertentu dengan waktu yang ditentukan, ketika acara tersebut di gelar akan ada banyak sekali jenis lomba yang di adakan. Dan yang paling menariknya saat MTQ menggelar acara tersebut akan ada banyak sekali penjualan yang akan berdagang disana, bentuknya variasi dan yang pasti akan sangat menggiur para mata mata yang hadir di lokasi tersebut untuk membeli. Dari jenis makanan, pakaian, pernak-pernik, dan lain sebagainya. Tidak hanya pada bidang itu saja MTQ sangat berperan didalam masyarakat tetapi juga ada peranan penting seperti membentuk karakter masyarakat Muslim di Pekanbaru. Selain sebagai ajang kompetisi, MTQ juga berfungsi sebagai sarana dakwah dan pendidikan bagi generasi muda. Melalui kegiatan ini, anak-anak dan remaja diajarkan untuk mencintai Al-Qur'an serta memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Kegiatan yang di lakukan juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Selama perhelatan MTQ, sektor pariwisata dan kuliner mengalami peningkatan signifikan. Banyak pedagang lokal yang mendapatkan banyak sekali keuntungan dari keramaian pengunjung acara tersebut. Salah satu tempat yang cukup ikonik yang selalu jadi pusat kegiatan MTQ adalah Kompleks Bandar Serai Raja Ali Haji. Di sinilah semua keseruan terjadi! Tempat ini bukan hanya cantik secara arsitektur, tapi juga menyimpan banyak kenangan dari MTQ sebelumnya. Salah satu hal menarik dari MTQ adalah semangat persaingan yang sehat. Meskipun semua ingin menang, suasana tetap akrab dan penuh kebersamaan. Peserta saling mendukung dan memberi semangat satu sama lain. Salah satu hal menarik dari MTQ adalah semangat persaingan yang sehat. Meskipun semua ingin menang, suasana tetap terlihat akrab dan penuh kebersamaan. masing-masing peserta saling mendukung dan memberi semangat satu sama lain. Bagi anak-anak yang mengikuti MTQ ini adalah pengalaman berharga bagi mereka. Di sini mereka belajar bagaimana caranya untuk disiplin serta mempunyai rasa tanggung jawab saat mempersiapkan diri untuk tampil di depan umum. Kegiatan ini juga mendorong generasi muda untuk lebih mencintai Al-Qur'an dan menjadikan itu sebagai pedoman hidup sehari-hari nya. MTQ di Pekanbaru sudah menjadi tradisi secara turun-temurun. Setiap tahun selalu ada cerita baru dan pengalaman yang sangat menarik yang bisa dibagikan oleh para peserta. Ketika kita melihat peserta tampil dengan percaya diri di atas panggung yang begitu besar, rasanya bangga sekali! Mereka adalah generasi penerus yang akan menjaga nilai-nilai keislaman di masa depan. Acara ini juga seringkali dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari berbagai daerah. Kehadiran mereka menambah semarak acara dan memberikan dukungan moral bagi para peserta. Tidak jarang kita melihat para peserta menangis haru setelah tampil di atas panggung. Itu adalah momen emosional yang menunjukkan betapa pentingnya acara ini bagi mereka. Kompleks Bandar Serai juga terus mengalami perbaikan pada setiap bangunannya agar semakin nyaman untuk digunakan sebagai tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan atau acara seni dan budaya lainnya. Hal ini berfungsi untuk membuat perubahan arsitektur bekas arena MTQ di Pekanbaru untuk mengubah fungsi kawasan tersebut menjadi pusat kegiatan budaya dan ruang publik yang multifungsi. Transformasi ini tidak hanya memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat setempat tetapi juga memperkuat identitas budaya Melayu di Pekanbaru. Dengan demikian, Kawasan Bandar Seni Raja Ali Haji kini menjadi simbol kebanggaan masyarakat dan tempat berkumpul yang mengakomodasi berbagai aktivitas komunitas. Setiap tahun ada tema yang berbeda-beda dalam pelaksanaan MTQ tersebut, tema ini biasanya mencerminkan kondisi sosial dan budaya masyarakat saat itu. Peserta terbaik dari setiap kecamatan akan mendapatkan penghargaan khusus sebagai bentuk apresiasi mereka atas usaha mereka dalam mempersiapkan diri untuk tampil. MTQ bukan hanya sebuah kompetisi; ia adalah perayaan cinta terhadap Al-Qur'an dan semua nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya. Bagi masyarakat Pekanbaru, MTQ adalah momen untuk bersatu dan menunjukkan kekuatan iman mereka sebagai umat Muslim. Setiap kali melihat anak-anak kecil mengenakan baju koko atau hijab saat mengikuti lomba, hati kita pasti terharu melihat generasi penerus yang begitu mencintai agama mereka. MTQ juga menjadi daya tarik yang cukup kuat untuk wisatawan luar daerah untuk datang ke Pekanbaru. Mereka ingin merasakan langsung bagaimana suasana meriah selama acara nya berlangsung. Banyak komunitas seni lokal yang turut berpartisipasi dalam meramaikan acara ini dengan menampilkan karya-karya mereka di sekitar lokasi MTQ. Dari tahun ke tahun, jumlah peserta MTQ terus meningkat. Ini menunjukkan betapa antusiasnya masyarakat dalam mengikuti ajang bergengsi ini. Acara pawai taaruf sebelum lomba dimulai selalu jadi momen paling ditunggu-tunggu karena penuh warna-warni kostum adat dari berbagai daerah. Setiap peserta pasti memiliki cerita unik masing-masing tentang perjalanan mereka menuju MTQ. Ada yang harus berlatih keras selama berbulan-bulan sebelum tampil. MTQ bukan hanya soal menang atau kalah; tetapi lebih kepada bagaimana kita bisa belajar dari pengalaman tersebut dan memperbaiki diri ke depannya. Suasana haru seringkali terasa ketika para peserta saling memberi dukungan satu sama lain sebelum tampil di panggung utama. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun karakter anak-anak agar lebih percaya diri dan mampu berbicara di depan umum tanpa rasa takut. Jadi, bagi kalian yang belum pernah ikut atau menyaksikan MTQ Pekanbaru, jangan lewatkan kesempatan berikutnya. Dengan segala keseruannya, MTQ benar-benar jadi momen spesial dan sangat berharga bagi warga Pekanbaru di setiap tahunnya! Masyarakat berharap agar tradisi ini dapat terus dilestarikan agar generasi mendatang juga dapat merasakannya seperti yang mereka rasakan pada saat itu. MTQ adalah bagian dari identitas Kota Pekanbaru sebagai kota yang kaya akan budaya Islam dan tradisi keagamaan yang kuat! Dan juga MTQ bisa menjadi bentuk ajang bersosialisasi dengan para warga. MTQ juga memiliki beberapa dampak yang cukup baik untuk lingkungan sekitar seperti: membantu ekonomi warga lokal jadi selama penyelenggaraan MTQ, sektor perekonomian lokal mengalami peningkatan signifikan, banyak pedagang makanan dan souvenir yang mendapatkan keuntungan dari keramaian pengunjung. Ajang silaturahmi biasanya di acara seperti ini akan ada yang nama nya ajang silaturahmi bagi masyarakat Pekanbaru, banyak orang berkumpul untuk mendukung peserta dan menikmati berbagai kegiatan yang ada, sehingga memperkuat ikatan sosial di antara warga. Sebagai ajang mempromosikan seperti hal nya MTQ menarik perhatian wisatawan dari luar daerah untuk datang ke Pekanbaru., ini sangat membantu dalam hal mempromosikan kota sebagai tujuan wisata budaya yang kaya akan tradisi Islam nya. Lalu yang terakhir sebagai bentuk kesadaran sosial hal ini mencangkup melalui acara ini, masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap pendidikan agama dan nilai-nilai spiritual, sehingga dapat meningkatkan kesadaran sosial di lingkungan mereka. Serta memainkan peranan yang sangat vital dalam kegiatan MTQ di Pekanbaru. Selain menjadi ajang perlombaan, MTQ juga berfungsi sebagai sarana pelestarian budaya dan pendidikan agama bagi masyarakat, dengan mengintegrasikan unsur-unsur budaya lokal MTQ tidak hanya memperkuat identitas masyarakat Melayu tetapi juga memberikan dampak positif bagi perkembangan sosial dan ekonomi di daerah tersebut. MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) di Pekanbaru juga tetap diingat oleh masyarakat setempat karena beberapa faktor yang mendalam dan berkesinambungan, seperti tradisi yang mengakar MTQ telah menjadi tradisi tahunan yang berlangsung sejak tahun 1994 di Pekanbaru. Kegiatan ini tidak hanya sekadar lomba, tetapi juga merupakan bagian dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Setiap tahun, MTQ diadakan dengan semarak, melibatkan berbagai lapisan masyarakat dari anak-anak hingga orang dewasa, sehingga menciptakan rasa kebersamaan dan kebanggaan kolektif terhadap nilai-nilai keagamaan lalu di barengi dengan faktor yang mendukung pula seperti pendidikan agama dan moral, dukungan pemerintah dan masyarakat setempat, beberapa kegiataam yang meriah dan beragam, berdampak baik bagi keberlangsungan ekonomi, memperkuat identitas budaya, dan juga kenangan yang sangat amat bersejarah. Dengan segala keunikan dan pesonanya, tidak heran jika setiap penyelenggaraan MTQ selalu dinantikan oleh masyarakat. Ini adalah momen untuk merayakan cinta terhadap Al-Qur'an sekaligus memperkuat ikatan sosial antarwarga melalui kegiatan yang penuh makna. Mari kita dukung dan lestarikan tradisi ini agar tetap hidup dalam generasi mendatang! Jadi jika hari itu tiba jangan di lewatkan ya! karena akan ada berbagai kegiatan menarik seperti pawai taaruf yang penuh warna dan pertunjukan seni tradisional yang menggugah semangat dan ini juga merupakan kesempatan menarik dan moment yang jarang untuk melihat langsung kekayaan budaya Melayu yang ada di Pekanbaru. Karena ini terbilang acara dan kegiatan yang langka dan cukup jarang sekali di adakan so ya jangan ketinggalan untuk datang dan melihat bagaimana keindahan serta bentuk acara yang terbilang cukup menarik didalamnya.
KEMBALI KE ARTIKEL